ISTANBUL (Arrahmah.id) — Kepolisian Turki membebaskan nyaris 400 aktivis yang ditahan saat mengikuti parade Pride di Istanbul. Parade yang diselenggarakan komunitas LGBT itu dilarang untuk digelar di negara mayoritas muslim tersebut.
Seperti dilansir AFP (27/6/2022), meskipun homoseksualitas tidak ilegal selama periode modern Republik Turki, aktivitas Pride Istanbul dilarang sejak parade serupa tahun 2014.
Pada tahun tersebut, diikuti puluhan ribu peserta mengikuti parade dan menjadikannya sebagai salah satu acara LGBT terbesar di negara mayoritas muslim itu.
Kaos GL Association yang berkampanye mempromosikan hak asasi manusia (HAM) kaum LGBT melawan diskriminasi, mengumumkan via Twitter bahwa seluruh 373 orang yang ditahan polisi Turki pada Ahad (26/6) waktu setempat, telah dibebaskan.
Disebutkan bahwa kebanyakan dari mereka dibebaskan ‘setelah ditahan semalam’.
Menurut tim AFP di lokasi, penahanan itu bahkan dilakukan setelah parade yang dilarang dimulai, dengan polisi antihuru-hara menggerebek kafe-kafe dan ruas jalanan di salah satu distrik Istanbul di dekat Alun-alun Taksim, di mana acara itu digelar.
Mereka yang ditahan, termasuk seorang fotografer AFP, telah dibebaskan pada Ahad (26/6) tengah malam.
Sejumlah jurnalis AFP menuturkan bahwa polisi mencegah media untuk merekam penangkapan yang terjadi di Istanbul.
Dewan Komisioner Eropa untuk HAM, Dunja Mijatovic, mendorong para pejabat Turki untuk membiarkan parade Pride itu digelar dan untuk menjamin keselamatan para pesertanya.
“Hak asasi manusia orang-orang LGBTQ di Turki pergi dilindungi secara efektif,” cetus Mijatovic dalam pernyataannya. (hanoum/arrahmah.id)