AFRIN (Arrahmah.id) – Kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir Syam (HTS) menarik semua pasukannya dari wilayah Afrin, Suriah yang diduduki Turki dan sekutu Suriahnya di pedesaan Aleppo utara, kembali ke wilayah Idlib Raya.
Sebelumnya, dilansir South Front (19/6/2022), HTS menyerbu Afrin dengan kekuatan besar sehari sebelumnya untuk mendukung Ahrar Sham yang diserang oleh Jabhah Shamiyah dan faksi lain dari Tentara Nasional Suriah (SNA) sebagai akibat dari sengketa teritorial yang telah berlangsung berbulan-bulan.
Ahrar Syam sendiri tergabung dalam faksi SNA, namun kepemimpinannya saat ini sangat dekat dengan HTS.
Faktanya, Jabhah Shamiya dan beberapa faksi lainnya di wilayah yang diduduki Turki menganggap Ahrar Sham hanya sebagai proksi HTS.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), HTS menarik diri dari Afrin atas perintah dari Turki dan kembali ke posisi sebelum ada pertikaian.
Beberapa jam sebelum penarikan, pasukan HTS telah menduduki daerah yang jaraknya beberapa kilometer di selatan pusat kota Afrin.
Bentrokan antara Ahrar Syam dan Jabhah Shamiya di desa Tall Battal dan Abla, yang merupakan titik fokus konflik, juga telah berhenti.
Turki dilaporkan membuat upaya untuk menengahi kesepakatan antara Ahrar Syam dan Jabhah Shamiya. Kesepakatan yang disarankan akan melihat situasi di daerah yang diduduki Turki di pedesaan Aleppo utara kembali seperti sebelum konflik pecah.
Setidaknya delapan orang tewas dan sebelas lainnya terluka dalam pertempuran intra-oposisi Suriah. Sekitar setengah dari korban adalah warga sipil.
Kemajuan pesat HTS di Afrin menegaskan bahwa mereka memiliki pengaruh kuat di daerah-daerah yang diduduki Turki di pedesaan Aleppo utara. (hanoum/arrahmah.id)