TRIPOLI (Arrahmah.com) – Pasukan pemberontak Libya berhasil merebut pangkalan militer terakhir milik pemimpin buron Muammar Gaddafi di Tripoli lima hari setelah mereka berhasil menduduki kantornya di ibukota.
Pemberontak menyatakan bahwa mereka merebut pangkalan pasukan elit Brigade 32 pimpinan Khamis Gaddafi -salah seorang putra diktator Gaddafi- pada hari Sabtu (27/8/2011) setelah salibis NATO melakukan serangan udara di area tersebut.
Sejauh ini belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.
Pemberontak ingin menangkap diktator negaranya yang menjadi buron saat ini, sehingga mereka dapat memberitakan kemenangan final pemberontakan mereka yang berlangsung selama lebih kurang enam bulan.
Mereka mengambil alih kontrol atas daerah penyebrangan Ras Adjir, yang terletak di perbatasan Libya dengan Tunisia sehari sebelumnya (26/8). Sebelum merebut Ras Adjir, ada sejumlah kekhawatiran bahwa Gaddafi akan menggunakan area lintasan ini sebagai jalan untuk melarikan diri.
Sebuah sumber oposisi yang tidak diketahui identitasnya menuturkan bahwa pada hari Sabtu (27/8) enam kendaraan lapis baja yang mungkin mengangkut Gaddafi dan keluarganya melintasi perbatasan menuju Aljazair.
Namun pejabat Aljazair enggan menanggapi laporan tersebut. (althaf/arrahmah.com)