DHAKA (Arrahmah.id) — Penulis Bangladesh Taslima Nasreen ikut meramaikan keributan yang sedang berlangsung di India atas pernyataan politisi perempuan yang dianggap menghina Nabi Muhammad.
Dia mengkritik protes kekerasan di berbagai wilayah di India yang dia sebut sebagai “kegilaan muslim fanatik”.
Keributan di India dipicu oleh komentar juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang sekarang ditangguhkan, Nupur Sharma, yang dianggap menghina Nabi Muhammad dalam sebuah debat di televisi.
Melalui Twitter, Taslima Nasreen—yang meninggalkan negaranya sejak 1994 karena mendapat ancaman pembunuhan dari kelompok Islam—mengkritik reaksi berlebihan dari kaum muslim.
Dia telah memperoleh kewarganegaraan Swedia dan tinggal di Amerika Serikat dan Eropa dalam dua dekade terakhir.
Bagi kelompok Islam di Bangladesh, penulis tersebut dianggap memiliki pandangan anti-Islam.
“Bahkan jika Nabi Muhammad masih hidup hari ini, dia akan terkejut melihat kegilaan para muslim fanatik di seluruh dunia,” tulis dia via akun @taslimanasreen, seperti dikutip NDTV (11/6/2022).
Pernyataan Taslima Nasreen muncul setelah protes besar pecah di beberapa negara bagian India, termasuk Delhi, Uttar Pradesh, Benggala Barat, dan Jharkhand atas pernyataan Nupur Sharma.
Dalam demo yang berujung rusuh di Jharkhand pada hari Jumat, dua demonstran ditembak mati oleh pasukan polisi dan 10 lainnya terluka.
Para demonstran menuntut penangkapan, dan dalam beberapa kasus, menuntut hukuman mati bagi Nupur Sharma.
Demo serupa telah menyebar ke negara tetangga; Bangladesh.
Pada hari Jumat, ribuan orang berbaris di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, sebagai protes terhadap komentar Nupur Sharma.
Para pengunjuk rasa di Bangladesh meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah India dan Perdana Menteri Narendra Modi dan menyerukan boikot produk-produk India. (hanoum/arrahmah.id)