MADINAH (Arrahmah.id) – Seorang jemaah Indonesia asal Padang, Bangun Lubis Wahid (59) meninggal dunia pada Jumat (10/6/2022) petang atau malam Waktu Indonesia Bagian Barat.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Kepala Daerah Kerja Madinah, Amin Handoyo, almarhum meninggal karena sakit jantung.
“Kalau dalam Certificate of Death dijelaskan (penyebab meninggal) jantung,” jelas Amin di Kantor Daker Madinah, Sabtu (11/6/2022), lansir rri.co.id.
Amin menjelaskan kronologis meninggalnya almarhum. Awalnya almarhum jatuh pingsan di lobi hotel saat pulang dari ibadah di Masjid Nabawi, usai melaksanakan sholat Arba’in.
Kemudian almarhum langsung ditangani dokter kesehatan dan tidak lama kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit.
Amin menuturkan, almarhum pergi ke Tanah Suci bersama dengan keluarga, namun bukan istrinya.
“Menurut informasi (almarhum ke Tanah Suci) bersama keluarga, tapi bukan istrinya. Dan pihak keluarga sudah ikhlas,” imbuh Amin.
Bahkan Amin menyebut, pihak keluarga almarhum sudah menandatangani Surat Pemberian Izin Pemakaman dengan tujuan almarhum dapat dimakamkan di Tanah Suci.
“Surat lamani’ atau surat mengizinkan dimakamkan di Arab Saudi sudah ditandatangani,” tutur Amin kepada Tim Media Center.
Untuk pemakaman almarhum Bangun Lubis, lanjutnya, pihak keluarga yang ingin mendampingi dipersilakan. Sedangkan untuk keluarga yang ditinggalkan akan mendapat asuransi dari pemerintah Indonesia.
“Dari pemerintah Indonesia yang meninggal mendapat asuransi, diproses setelah dapat surat dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia atau KJRI yang ada di Jeddah,” jelas Amin.
Sedangkan untuk almarhum yang meninggal dunia dalam keadaan akan berhaji, maka haji-nya akan dibadalkan (digantikan) oleh Misi Haji Indonesia.
“Badal haji menjadi kewajiban Misi Haji Indonesia. Pasti akan dibadal hajinya,” ujar Amin.
Demi mencegah lebih banyak jumlah jemaah Indonesia yang wafat sebelum berhaji, Amin kembali mengimbau kepada jemaah untuk tidak menggebu-gebu melaksanakan ibadah Arba’in yang notabene ibadah Sunnah.
Amin mengajak jemaah untuk menjaga kesehatan agar lebih siap beribadah untuk puncak haji Wukuf di Arafah nanti.
“Banyak jemaah yang langsung ibadah Arba’in setibanya mereka di Tanah Suci. Karena semangat jemaah untuk ibadah yang menggebu-gebu. Kita sudah berkali-kali mengingatkan, ini ibadah sunnah, intinya di Arafah (wukuf),” imbau Amin.
Amin mengungkapkan, petugas Haji Indonesia akan terus melakukan sosialisasi kepada jemaah Indonesia mengenai prioritas ibadah yang dapat mereka lakukan.
“Tapi kita melakukan sosialisasi, mana yang prioritas, (yaitu) ibadah di Arafah,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)