SINAI (Arrahmah.com) – Otoritas Mesir menyebar 1.000 tentara di Sinai untuk memperkuat keamanan saat ketegangan meningkat dengan ISrael menyusul pembunuhan oleh tentara perbatasan Mesir oleh Tel Aviv.
Pengerahan pasukan di Sinai akan melanggar perjanjian damai 1979 antara Tel Aviv dengan Kairo yang menyatakan bahwa Semenanjung Sinai Mesir akan menjadi zona demiliterisasi, namun Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, setuju untuk membiarkan helikopter Mesir, kendaraan lapis baja dan ribuan tentara berada di gurun Sinai, lapor Economist.
Militer Israel menewaskan lima petugas keamanan Mesir di perbatasan penyeberangan Rafah pada 18 Agustus, yang memicu protes besar-besaran di luar kedutaan Israel di Kairo.
Para pengunjuk rasa menyerukan untuk mengakhiri kesepakatan perdamaian antara Israel dengan Mesir dan pengusiran duta besar Israel di Mesir. (haninmazaya/arrahmah.com)