OSOGBO (Arrahmah.id) — Kelompok pengadvokasi hak-hak Muslim di Negara Bagian Osun, Nigeria, marah dan menyerukan aparat penegak hukum menangkap Pastor Akintaro Joshua Ojo. Musababnya, pastor itu mengumbar penghinaan terhadap Allah dan Nabi Muhammad SAW.
Kelompok bernama The Osun State Chapter of the Muslim Rights Concern (MURIC) mengatakan ujaran kebencian pastor itu berbahaya karena bisa memicu kekacauan dan perang agama di wilayah barat daya Nigeria.
Media setempat, Politics Nigeria, seperti dilansir Independent (23/5/2022), melaporkan bahwa menurut pernyataan Ketua Muric, Dr AbdulAzeez Ademokoya, Akintaro sengaja mencoba memprovokasi umat Islam.
Kegaduhan ini muncul hanya beberapa hari setelah mahasiswi non-Muslim, Deborah Samuel, dibunuh dan dibakar massa kampusnya karena komentarnya di grup WhatsApp mahasiswa dianggap menghina Nabi Muhammad.
MURIC dan para ulama Nigeria mengecam aksi massa tersebut, yang menurut mereka, pembunuhan brutal terhadap Deborah tidak bisa dibenarkan.
“Hanya beberapa hari berkabung Deborah yang pembunuhan brutalnya dikutuk MURIC bersama dengan tindakan penistaan yang tidak masuk akal dan berani, dan seolah-olah itu tidak cukup, seorang pastor bernama Akintaro Joshua merilis rekaman audio yang menghujani Allah (Sang Pencipta Tertinggi), Islam, Al-Qur’an, dan Nabi Mulia Islam Muhammad SAW, sebuah penghinaan yang jauh lebih berbahaya daripada yang bisa dibayangkan dan yang tidak dapat diterima oleh Muslim yang waras,” bunyi pernyataan MURIC.
“Beberapa ucapan provokatifnya seperti yang terdengar dalam klip audio visual adalah: ‘Kami tidak sebodoh Muhammad-mu’; ‘Muhammad-mu adalah seorang pendosa’; ‘Tidak ada yang disebut Allah atau Jibril’,” lanjut MURIC.
Menurut MURIC, masih banyak ujaran penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dilontarkan Akintaro.
“Akintaro tidak hanya mengeluarkan suara dendam dan berbisanya, dia juga memasukkan dua nomor ponselnya yaitu: 08034201859 dan 08188898410 untuk siapa pun yang ingin menyerangnya, tetapi tidak, kami tidak akan mengambil tindakan hukum dan kami mendesak semua Muslim di Negara Bagian Osun mengizinkan badan keamanan untuk menangani kasus pria ini,” imbuh pernyataan MURIC.
Kelompok itu lebih lanjut medesak polisi di Osun dan lembaga penegak hukum lainnya untuk segera bertindak.
“Jangan sampai kita menyaksikan kekacauan lain dan hilangnya nyawa di barat daya,” papar MURIC. (hanoum/arrahmah.id)