DAMASKUS (Arrahmah.id) — Warga Aleppo membagikan sejumlah manisan setelah mendengar kabar kematian Dhul-Himma Shalish atau Zuhair Shalish, sepupu Bashar Assad. Shalish dikenal juga sebagai tokoh intelejen yang berada dibalik pengeboman warga Suriah.
Dilansir Baladi News (15/5/2020), Shalish meninggal di rumah sakit Al Razi Damaskus pada Ahad pagi.
Sebelum pensiun pada 2019, Shalish memegang beberapa posisi penting hingga dipecat karena kasus penggelapan.
Tugasnya yang paling menonjol dan banyak disoroti publik adalah ketika dia memimpin pasukan keamanan presiden untuk Assad dan memimpin lembaga Intelijen Suriah.
Nama Shalish makin dikenal publik ketika dituduh berada di balik beberapa pemboman di Suriah dan ikut serta dalam mengacaukan negara-negara Arab.
Pada Juni 2005, pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Dzul-Himma dan keponakannya Asif Issa Shalish dan perusahaan mereka, SES International, karena membeli barang-barang untuk mantan Presiden Irak Saddam Hussein.
Menurut Departemen Keuangan AS, perusahaan dia membantu mantan pemerintah Irak mendapatkan akses senjata dengan mengeluarkan sertifikat palsu kepada pemasok asing yang mencantumkan Suriah sebagai negara tujuan akhir. Padahal barang tersebut akhirnya dikirim ke Irak. (hanoum/arrahmah.id)