YERUSALEM (Aarrahmah.id) — Pemimpin kelompok perlawanan Hamas di Gaza Yahya Sinwar menyerukan warga Palestina bersiap menghadapi pertempuran besar jika Israel tak menghentikan agresinya terhadap Masjid Al Aqsa. Dia menuding Israel berusaha mengobarkan perang agama.
“Rakyat kita harus bersiap untuk pertempuran besar jika pendudukan tidak menghentikan agresinya terhadap Masjid Al Aqsa,” kata Sinwar dalam pertemuan dengan para pemimpin militer dari beberapa faksi Palestina di Gaza, dikutip laman Asharq Al Awsat (30/4/2022).
Pada kesempatan itu, dia menunjukkan foto polisi Israel yang menyerbu kompleks Al-Aqsa. “Foto ini tidak akan terulang. Siapa pun yang membuat keputusan untuk mengizinkan foto ini diulang, telah memutuskan mengizinkan pelanggaran terhadap ribuan sinagog di seluruh dunia,” ujarnya.
Sinwar menuduh Israel berusaha mengubah bentrokan di kompleks Al-Aqsa menjadi perang agama. Dia menegaskan, rakyat Palestina tidak menginginkan konflik semacam itu. Namun Sinwar menekankan, mereka siap menghadapi tantangan tersebut jika Israel terus memaksakannya.
Ia memperingatkan, perang agama seperti yang diinginkan Israel tidak akan menyelamatkan siapa pun. Sinwar pun kembali meminta faksi-faksi Palestina dan segenap rakyat bersiap menghadapi pertempuran besar jika Israel terus melakukan pelanggaran di kompleks Al-Aqsa.
“Pertempuran tidak akan berakhir dengan berkahirnya bulan suci Ramadan, tapi hanya akan dimulai jika pelanggaran terus berlanjut,” ucapnya.
Sebelumnya, militer Israel pada Sabtu (30/4) mengatakan telah menangkap dua orang Palestina yang diduga menembak mati seorang petugas keamanan di gerbang masuk sebuah permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Penangkapan itu dilakukan menyusul pencarian yang dilakukan tak lama setelah serangan pada Jumat (29/4) malam itu.
Sejumlah tentara, pasukan khusus dan polisi perbatasan Israel terlibat dalam penangkapan itu dan menyita senjata dari kedua tersangka di Desa Qarawat Bani Hassan.
Serangan baru itu, serta kematian seorang pria Palestina di tempat lain di Tepi Barat yang diduduki Israel, bisa memicu ketegangan lebih jauh yang semakin memanas dalam dua bulan belakangan.
Serangkaian serangan Palestina di Israel dan Tepi Barat telah menyebabkan 15 warga Israel tewas, sementara sedikitnya 27 warga Palestina tewas di tangan pasukan keamanan Israel dalam beberapa pekan belakangan. (hanoum/arrahmah.id)