INDONESIA (Arrahmah.id) — Berbeda dengan pemerintah Jamaah An Nadzir Gowa di Sulawesi Selatan telah melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 H 1 Syawal 1443 Hijriah pada Ahad, 1 Mei 2022. Pelaksanaan shalat Ied pada hari yang sama pun dilakukan Jamaah Naqsabandiyah Padang dan eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di berbagai wilayah di Indonesia.
Pimpinan An Nadzir Gowa, Ustaz M Samiruddin Pademmui, sudah merasa yakin bahwa hari raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Mei 2022. Hal itu berdasarkan beberapa parameter yang digunakannya.
“Berdasarkan beberapa parameter dan metodologi pemantauan bulan, maka jamaah An Nadzir Gowa, memutuskan dan menetapkan lebaran Idul Fitri, 1 Syawal 1443 H pada hari Ahad 1 Mei 2022 M,” kata Ustaz Samiruddin, seperti dikutip dari Pojok Satu (1/5/2022).
Ia menjelaskan, An Nadzir menetapkan 1 Syawal jatuh pada Ahad setelah melalui beberapa metodologi pemantauan bulan Ramadan 1443.
Samiruddin menjelaskan teknis cara pemantauan bulan yang digunakannya, yakni pemantauan awal mulai dilakukan pada purnama 14, 15, dan 16 Ramadan 1443 H, yang bertepatan dgn tanggal 15, 16, dan 17 April 2022.
Sedangkan sekitar 100 pengikut Tarekat Naqsabandiyah Surau Baitul Makmur, Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Ahad, 1 Mei 2022 karena mereka telah melaksanakan ibadah puasa selama 30 hari. Jamaah Naqsabandiyah memulai puasa Ramadhan dimulai pada Jumat 1 April 2022.
Adapun eks anggota dan simpatisan HTI nampak memeriahkan hari raya Idul Fitri 1443 H pada hari Ahad 1 Mei 2022 dengan melaksanakan shalat Ied di sejumlah kota di seluruh Indonesia.
Eks anggota dan simpatisan HTI ini menetapkan tanggal 1 Syawal 1443 H berdasarkan rukyat hilal yang dirilis pemerintah Afghanistan yang dikuasai Taliban, Nigeria, dan Mali. Kelompok ini menyatakan bahwa penetapan hilal awal Ramadhan dan Syawal harus berlaku global.
Penetapan hilal oleh Taliban memicu perbincangan kritis di sejumlah pakar astronomi. Menurut mereka, posisi bulan di Afghanistan pada tanggal 30 April 2022 kondisinya mustahil dapat terlihat karena bulan masih jauh di bawah ufuk.
Adapun klaim dari Nigeria telah dinyatakan tidak jelas sumbernya oleh pemimpin lembaga resmi negara Nigeria, lansir von.gov.ng (1/5). Dia menyatakan bahwa Nigeria menetapkan 1 Syawal jatuh apda hari Senin, 2 Mei 2022. (hanoum/arrahmah.id)