KABUL (Arrahmah.id) – Amir Imarah Islam AFghanistan (IIA), Mullah Hibatullah Akhundzada, mengeluarkan pesan pada malam Idulfitri, di mana ia mengucapkan selamat datang Idulfitri dan juga mengatakan Imarah Islam telah memberikan amnesti umum dan mempraktikkannya.
Pesan tersebut mencakup 17 poin.
Mullah Hibatullah meminta warga Afghanistan yang tinggal di luar negeri untuk kembali ke negara mereka dan mengatakan Afghanistan “tidak lagi mampu melakukan konspirasi apa pun.”
Namun, dia memperingatkan bahwa jika ada yang tidak mematuhi amnesti dan mencoba memulai perang di negara itu, mereka akan “menghadapi reaksi keras”, lansir Tolo News (1/5/2022).
Pemimpin tertinggi Imarah Islam mengatakan bahwa mereka bekerja untuk memperkuat pendidikan melalui “pembukaan sekolah dan madrasah baru di banyak daerah pusat dan terpencil negara untuk pendidikan agama dan modern dan menyediakan lingkungan yang aman untuk pendidikan.”
Imarah Islam “berkomitmen untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam hal ini, karena pendidikan adalah kunci untuk menyelamatkan rekan-rekan kita dan membuka jalan menuju pembangunan dan kemakmuran negara,” katanya.
Mullah Hibatullah meminta dunia untuk mengakui pemerintah Afghanistan saat ini dan mengatakan bahwa Imarah Islam sedang mencari hubungan positif dengan kawasan dan dunia.
“Kami tidak mengizinkan siapa pun untuk menimbulkan ancaman bagi negara lain dari Afghanistan dan kami juga ingin negara lain terlibat dengan kami untuk saling menghormati,” katanya.
Imarah Islam akan terus menyerukan implementasi penuh dari perjanjian Doha, tambahnya.
“Setelah (43 tahun), perang yang berlangsung lama dan menghancurkan akhirnya berakhir dan sekarang di bawah naungan pemerintahan Islam, tanah telah disiapkan untuk kehidupan yang damai dan sejahtera di Afghanistan,” katanya.
Mullah Hibatullah juga mendesak rakyat Afghanistan untuk bekerja sama untuk pembangunan, kemakmuran, dan kesejahteraan negara.
Dia berbicara tentang rencana ekonomi dan pembangunan Imarah Islam untuk negara tersebut.
“Juga, para pedagang, pemodal, dan industrialis nasional diberdayakan untuk memainkan peran mereka dalam rekonstruksi Afghanistan. Imarah Islam akan berdiri di belakang dan sangat mendukung semua proyek dan upaya konstruksi,” katanya. “Saya mengundang investor domestik dan asing untuk berinvestasi di Afghanistan, Imarah Islam akan bekerja sama dengan Anda dan akan menyediakan semua sarana dan fasilitas yang diperlukan.”
Pemimpin Imarah Islam mendesak negara-negara tetangga untuk memperlakukan para pengungsi Afghanistan sesuai dengan praktik dan standar internasional, memberi mereka waktu dan izin untuk kembali ke tanah air mereka secara sukarela dan bermartabat.
Mullah Hibatullah mengatakan Imarah Islam berkomitmen untuk hak-hak pria dan wanita serta kebebasan berbicara berdasarkan nilai-nilai Islam.
Dia menggarisbawahi bahwa warga harus menghormati keputusan yang melarang budidaya opium dan penggunaan narkoba di negara ini.
Mullah Hibatullah menginstruksikan pasukan Imarah Islam untuk memperlakukan orang-orang dengan hormat.
Dia juga meminta masyarakat internasional untuk memberikan dukungan kepada sektor kesehatan Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.id)