TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Seorang warga Palestina tewas Selasa (26/4/2022) ketika pasukan pendudukan “Israel” menyerbu sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki dalam apa yang disebut tentara sebagai operasi “kontra-terorisme” yang memicu kerusuhan dengan kekerasan.
Penembakan mematikan itu adalah yang terbaru dalam gelombang pertumpahan darah di Tepi Barat dan “Israel” ketika bulan suci Ramadhan dan hari raya Paskah Yahudi tumpang tindih bulan ini.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Ahmed Ibrahim Oweidat yang berusia 20 tahun “meninggal karena luka kritis yang diderita oleh peluru tajam di kepala, saat fajar hari ini di kamp Aqabat Jaber” dekat Jericho.
Dua pria lainnya terluka oleh tembakan langsung ketika pasukan “yang menyamar” menggerebek kamp itu semalam, kata kantor berita resmi Palestina Wafa.
Tentara “Israel” mengklaim dalam sebuah pernyataan kepada AFP bahwa tentara telah melakukan operasi semalam di Aqabat “untuk menangkap tersangka yang dicari.”
“Selama kegiatan operasional, puluhan warga Palestina melakukan kerusuhan dan menyerang tentara,” klaimnya, seraya menambahkan bahwa tidak ada tentara “Israel” yang terluka.
“Para perusuh membakar ban dan melemparkan batu dan bom molotov ke tentara. Para prajurit merespons dengan cara pembubaran kerusuhan dan peluru tajam.”
Bentrokan antara pasukan “Israel” dan Palestina biasa terjadi di Tepi Barat, wilayah yang diduduki Israel sejak 1967, tetapi beberapa pekan terakhir telah terlihat lonjakan kerusuhan.
Serangan oleh orang Palestina dan orang Arab “Israel” di “Israel” telah menewaskan 14 orang sejak akhir Maret, sementara Oweidat termasuk di antara 25 orang Palestina dan orang Arab “Israel”, yang dibunuh oleh pasukan “Israel” selama periode yang sama. (haninmazaya/arrahmah.id)