BANDUNG (Arrahmah.com) – Pemantauan terlihatnya hilal 1 Syawal atau hari Lebaran akan dilakukan mulai 29-30 Agustus 2011 di sejumlah tempat. Meskipun demikian, sejumlah astronom di Bandung berkeyakinan hilal baru akan jelas terlihat pada 30 Agustus petang, yang berarti Lebaran jatuh pada 31 Agustus 2011.
Peneliti bidang matahari dan antariksa Lapan-Bandung, Abdul Rachman, mengatakan ketika dipantau (rukyah) pada 29 Ramadan kemungkinan besar posisi bulan masih rendah. Ketinggiannya di bawah dua derajat.
“Biasanya yang dipakai tinggi minimal dua derajat, sama seperti syarat di astronomi begitu,” katanya, Selasa (23/8/2011).
Senada dengan Abdul Rachman, juru bicara Observatorium Bosscha, Evan Irawan Akbar, menambahkan sangat sulit melihat kemunculan bulan baru yang posisinya sangat dekat dengan matahari saat terbenam. Kondisi tersebut kadang menimbulkan pandangan lain.
“Cahaya bulan baru berbentuk sabit itu tipis sekali,” ujarnya.
Meskipun demikian berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Abdul Rachman mengungkapkan tetap ada saja pemantau yang bisa melihat munculnya bulan baru walau tingginya di bawah dua derajat.
Jika ketinggian di bawah dua derajat, Abdul Ramchman menjelaskan kemungkinan yang dilihat itu adalah objek lain seperti Planet Venus, atau cahaya matahari yang melewati celah awan. Berdasarkan perhitungan hasil simulasi, ketinggian bulan di Indonesia rata-rata berkisar 10-14 derajat pada 30 Ramadan petang. (TI/arrahmah.com)