NEW DELHI (Arrahmah.id) – Sentuhan ajaib seorang inovator Muslim berusia tujuh puluhan tahun mengubah kehidupan ribuan petani yang tertekan di provinsi Karnataka, India selatan dan di luarnya.
Bahkan ketika 70% orang bergantung pada pertanian secara langsung atau tidak langsung di India, serentetan kasus bunuh diri oleh petani karena hutang dan kerugian panen telah menguji saraf pemerintah berturut-turut.
Lebih dari 17.000 petani telah melakukan bunuh diri selama tiga tahun terakhir karena utang dan kerugian panen, menurut angka yang disajikan di parlemen awal tahun ini.
Ilmuwan dan inovator pertanian Abdul Khader Nadakattin (73), telah merancang cara dan peralatan unik untuk membantu petani meningkatkan produktivitas mereka melalui pengembangan keterampilan dan konseling.
Dilansir Anadolu Agency pada Kamis (21/4/2022), Nadakattin mengatakan keinginan terakhirnya adalah menghentikan petani melakukan bunuh diri karena tertekan. Dia mendirikan sebuah perwalian amal untuk membantu petani secara finansial serta memberi mereka konseling.
“Semua orang membantu keluarga petani ketika dia bunuh diri, tetapi, tidak ada yang berusaha menyelamatkan nyawanya, sebelum bunuh diri. Melalui amanah tersebut, fokus kami akan tetap untuk mencegah orang melakukan bunuh diri dan petani akan diberikan bantuan finansial,” katanya.
Menyadari kontribusinya, pemerintah India menganugerahkan penghargaan sipil tertinggi keempat Padma Shri kepada Nadakattin awal tahun ini karena membantu para petani.
“Semua inovasinya menunjukkan prinsip-prinsip keberlanjutan, efektivitas biaya, ramah lingkungan, dan yang paling penting penerimaan sosial. Pengetahuannya yang mendalam tentang kondisi agroklimat dan karakteristik tanah telah menjadikannya inspirasi bagi petani lain di negara ini,” kata pernyataan pemerintah, saat mengumumkan penghargaan.
Para ahli mengatakan bahwa mesin yang dirancang oleh Nadakattin telah membantu petani untuk menghemat jutaan rupee.
Untuk melanjutkan inovasi, Nadakattin harus menjual propertinya yang bernilai jutaan dan pada suatu waktu menjadi sangat tertekan sehingga dia berpikir untuk bunuh diri.
“Ada waktu dan harta yang dimiliki bernilai jutaan. Tapi, kemudian untuk penelitian dan pekerjaan, saya menjual semuanya. Ketika situasinya sangat sulit bagi saya, pada suatu saat, saya bahkan berpikir untuk bunuh diri. Jadi, saya selalu ingin petani mendapatkan bantuan sebanyak mungkin melalui penelitian dan inovasi saya, ”katanya.
Inovator tersebut mengatakan bahwa dia mendesak Perdana Menteri Narendra Modi selama upacara penghargaan untuk mendukung orang-orang yang terlibat dalam kegiatan penelitian.
Menelusuri perjalanan inovasinya, Nadakattin mengatakan ia pertama kali menemukan alarm air saat masih duduk di bangku sekolah. Dia segera pindah untuk bekerja di pertanian dan fokus bekerja untuk petani.
“Dulu saya di sawah, jadi saya akan memikirkan masalah yang dihadapi seorang petani. Kemudian pekerjaan saya di bidang pertanian dimulai,” katanya.
Menurut Nadakattin, ia saat ini dalam tahap akhir meluncurkan inovasi terobosan.
“Inovasi pertama saya adalah mesin penabur yang menjadi populer di kalangan petani di seluruh negeri. Saya sedang mengerjakan dua inovasi lagi,” katanya.
Pikiran kreatif Nadakattin dan keinginan yang kuat untuk membantu petani, bahkan di usia tuanya telah membawa keceriaan dan kebahagiaan bagi banyak petani di seluruh negeri. (rafa/arrahmah.id)