PARIS (Arrahmah.id) – Polisi Perancis mendapat kecaman karena menyerang dua wanita Muslim yang mengenakan jilbab saat mereka menyeberangi jalan di sebuah komune dekat Paris.
Dalam rekaman yang direkam pada 14 April lalu, menunjukkan polisi Perancis yang terlihat menggunakan kekuatan yang tidak proporsional terhadap dua wanita yang mengenakan jilbab di tengah jalan di komune Asnieres-sur-Seine, memukuli salah satu dari mereka dan mencoba mendorong yang lain ke tanah.
Ketika polisi meninju salah satu dari mereka di kepalanya, wanita yang merekam video terdengar berkata: “Hei, saya merekam, biarkan dia pergi. Dia menampar (wanita itu) dan memukulnya.”
Kemudian, wanita yang merekam kejadian itu keluar dari mobilnya dan pergi ke polisi untuk mengatakan bahwa dia telah merekamnya.
“Ya, saya memukulnya, saya punya wewenang untuk melakukan ini,” kata petugas polisi.
Sementara perlakuan keras polisi memicu kemarahan di media sosial, netizen menyebut polisi Perancis itu “Islamofobia.”
Pernyataan yang dilampirkan pada rekaman di media sosial mengklaim bahwa petugas polisi terjebak dalam lalu lintas dan menyalakan sirene untuk bergerak maju.
Sementara itu, para wanita berjilbab yang memiliki hak jalan, mencoba menyeberang jalan, tetapi petugas polisi turun dari mobil dan tidak membiarkan mereka lewat dan memukuli mereka.
Departemen Kepolisian Paris mengatakan di media sosial bahwa tim patroli polisi menyalakan sirene untuk menanggapi kendaraan yang melanggar aturan, dan meskipun mendesak, kedua wanita itu mencoba menyeberang jalan, “tidak menghormati polisi dan membuat mereka marah.”
Situasi menjadi tidak terkendali ketika kerumunan terlibat, dan polisi akan mengajukan pengaduan terhadap kedua wanita itu, tambahnya. (rafa/arrahmah.id)