INDIA (Arrahmah.id) – Muslim di beberapa negara bagian India gelisah setelah massa keluar dalam prosesi, membuat pidato kebencian dan menyerang properti mereka selama festival Hindu Ram Navmi.
Sebagian besar kekerasan dilaporkan dari negara bagian Madhya Pradesh, Gujarat, Jharkhand dan Benggala Barat pada Ahad (10/4/2022) ketika komunitas Hindu merayakan hari ulang tahun dewa Ram, salah satu dewa utama kelompok Hindu sayap kanan di India.
Puluhan video telah menjadi viral di media sosial India sejak Ahad, menunjukkan pria Hindu yang mengenakan selendang safron –dan, dalam beberapa kasus, membawa tongkat dan pedang– menghentikan sepeda motor mereka di lingkungan Muslim, memainkan lagu-lagu provokatif yang dibubuhi ancaman genosida di luar rumah dan masjid, dan meneriakkan slogan-slogan kebencian, lansir Al Jazeera (12/4).
Dalam salah satu video, yang konon terjadi di negara bagian timur distrik Muzaffarpur, Bihar, seorang pria terlihat memanjat dinding masjid dan memasang bendera safron di pintu masuknya sementara yang lain bersorak, mengacungkan pedang dan tongkat hoki.
MP के खरगौन में राम नवमी के जुलूस के दौरान दंगा।
राजस्थान के करौली की तरह राम नवमी का जुलूस मुस्लिम मुहल्ला काजीपुरा में घुस कर की नारेबाज़ी, खिलाफ़ में हुई पत्थरबाजी।
इस्थिति तनावपूर्ण। @newsclickin pic.twitter.com/W19poAWhC3
— काश/if Kakvi (@KashifKakvi) April 10, 2022
Di beberapa tempat, provokasi menyebabkan anggota komunitas minoritas melemparkan batu ke prosesi, yang menyebabkan ketegangan. Dalam beberapa kasus, bahkan personel polisi terlihat bergabung dengan massa.
Beberapa kerusuhan terburuk dilaporkan dari distrik Khargone di negara bagian Madhya Pradesh, yang diperintah oleh Partai Bharatiya Janata Party (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
Fazluddin Shaikh, seorang penduduk Khargone, mengatakan kepada Al Jazeera pada Selasa bahwa sebuah masjid di daerah Sarafa Bazar dibakar oleh massa Hindu pada Ahad malam selama prosesi Ram Navmi.
Sedikitnya 10 rumah juga dibakar dan lebih dari 24 orang, termasuk seorang polisi, terluka dalam kekerasan yang meletus di Khargone, memaksa pemerintah memberlakukan jam malam di beberapa bagian distrik.
Kolektor Distrik Khargone Anugraha P mengatakan kepada Al Jazeera pada Senin bahwa “situasi di daerah itu terkendali” dan hampir 50 orang, dari kedua komunitas, telah ditangkap.
Namun, kata Syaikh, dua hari setelah kejadian, mereka masih “berjuang untuk mendaftarkan” laporan ke polisi.
“Setidaknya 11 FIR (laporan informasi pertama) telah didaftarkan terhadap Muslim dan lebih dari 84 orang telah ditangkap, tetapi polisi tidak mendaftarkan kasus atau menangkap siapa pun dari komunitas mayoritas,” katanya.
Kepala Menteri Madhya Pradesh Shivraj Singh Chouhan pada Senin mengatakan para perusuh telah diidentifikasi.
“Mereka yang telah melempari batu akan dihukum, tetapi bersamaan dengan itu mereka akan diminta untuk membayar kerugian baik milik umum maupun milik pribadi.” (haninmazaya/arrahmah.id)