JAKARTA (Arrahmah.id) – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan melakukan aksi di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (11/4) lusa.
Aksi tersebut digelar untuk menuntut sikap tegas dan bukti nyata Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak masa jabatan 3 periode.
Menjelang aksi itu, beberapa kelompok mahasiswa telah melakukan aksi di daerah masing-masing, seperti Bogor dan Semarang.
Pada Jumat (8/4), Gerakan Bogor Menggugat Istana menggelar aksi demonstrasi di sekitar Istana Bogor.
Juru bicara aksi Gerakan Bogor Menggugat Istana, Ruben Bentiyan mengatakan demo diikuti mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi.
“Untuk massa aksi ada seribuan di mana semuanya tergabung dalam Gerakan Bogor Menggugat Istana. Isinya adalah mahasiswa-mahasiswa di Bogor Raya, kota dan kabupaten, kurang lebih ada 22 organisasi mahasiswa yang turun bersama kita,” ujar Ruben, lansir CNN Indonesia.
Pada saat bersamaan, ratusan mahasiswa menggelar aksi menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan jabatan presiden di Semarang, Jawa Tengah. Aksi digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Jumat (8/4).
Sehari sebelumnya, Kamis (7/4), ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar aksi di Simpang Lima DPRD Sumsel, Palembang.
Mereka menolak penundaan Pemilu 2024 maupun perpanjangan jabatan presiden.
Mereka mulai berkumpul di Simpang Lima DPRD sekitar pukul 14.00. Mahasiswa menuntut bisa menyampaikan orasi di dalam pelataran Gedung DPRD Sumsel.
Di Makassar, Sulawesi Selatan, aksi unjuk rasa menolak penundaan pemilihan umum alias Pemilu 2024 dan menambah masa jabatan presiden Joko Widodo 3 periode digelar di pertigaan Jalan Sultan Alauddin-AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan.
“Kami menolak penundaan Pemilu dan penambahan masa jabatan presiden dan mengevaluasi fungsi pengawasan DPR RI,” kata koordinator lapangan aksi, Sukirman S Doturu, Kamis (7/4).
Selain itu, mahasiswa juga menyikapi kenaikan harga BBM dan kelangkaan minyak goreng curah yang selama ini terjadi sehingga sangat meresahkan masyarakat kecil.
Terpisah, menjelang aksi 11 April Koordinator Pusat BEM SI Kaharuddin mengaku akun WhatsApp dan media sosial miliknya diretas.
Kaharuddin menjelaskan, nomor telepon yang teretas dalam aplikasi WhatsApp adalah nomor penyambung komunikasi BEM SI dengan mahasiswa lain yang ingin tergabung pada Aksi Nasional mendatang.
“Menjelang tanggal 11 April 2022 dari dukungan masyarakat banyak menghubungi saya sebagai Koordinator Pusat BEM SI. Banyak kawan-kawan mahasiswa yang ingin bergabung,” katanya, Jumat (8/4), lansir CNN Indonesia.
Unjuk rasa di Istana Negara 11 April nanti diklaim bakal diikuti 1.000 mahasiswa dari Aliansi BEM SI, Aliansi Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, Aliansi Mahasiswa Jurusan dan Aliansi Mahasiswa Fakultas.
(ameera/arrahmah.id)