LONDON (Arrahmah.id) – Eks tentara Inggris yang ikut berjuang di Ukraina menyebut Taliban jauh lebih hebat dibanding tentara Rusia. Ia bahkan mengatakan pasukan yang dikerahkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sangat memalukan untuk dilihat.
Mantan penembak runduk Inggris, Shane Matthew (34) mengungkapkan militer Rusia sebagai pasukan yang tak kompeten. Dia menilai tentara Rusia tak dilatih dengan baik dan tak memiliki perhatian pada strategi.
Parahnya, mereka kerap mabuk-mabukan di garis depan.
“Saya melihat mereka begitu memalukan. Taliban jauh lebih hebat dibanding Rusia, terlepas dari penyebabnya, secara militer mereka tak memiliki pelatihan taktis, jika mereka memilikinya pasti tak digunakan,” katanya dikutip dari Daily Star (7/4/2022).
Ia juga mengklaim dirinya melihat adanya bukti terkait kejahatan perang genosida yang dilakukan tentara Rusia.
Matthew mengatakan di Bucha ia menyaksikan jalanan dipenuhi jasad, dan seorang anak ditembak di kepala dengan tangan diikat.
Matthew yang sebelumnya merupakan Kopral dari Batalyon ke-2 Resimen Kerajaan Putri Wales, mengungkapkan jurnalis dan unit medis harus menyembunyikan lencana mereka agar tak menjadi target Rusia.
Matthew sendiri sebelumnya berada di Bucha, tetapi biasanya beroperasi di Irpin, dan kerap melihat penembakan yang dilakukan Rusia dan adanya kejahatan perang.
Matthew mengatakan sejumlah tentara Rusia yang ditangkap pada hari-hari pertama penyerangan menyangka mereka sedang melakukan latihan militer di Belarusia.
Ia juga mengatakan pasukan Rusia diorganisir secara kacau dan dikendalikan oleh taktik gerilya Ukraina.
“Kemampuan taktik, peralatan yang digunakan, sangat memalukan untuk dilihat,” ujarnya.
“Peralatan mereka usang dan terlalu sering digunakan, jaringan pasokan mereka diatur dengan tergesa-gesa, non-taktis dan merupakan bencana, sehingga menimbulkan keyakinan bahwa mereka dikoordinasikan oleh militer di tempat pertama,” tambahnya.
Ia mengungkapkan kemampuan tempur tentara Rusia yang telah ditemuinya sangat buruk.
“Mereka tak memiliki kemampuan melawan serangan secara efektif, tak terorganisir dan sama sekali tak kompeten, tidak memiliki koordinasi di bawah tembakan dan tak memiliki bentuk komando dan kontrol apa pun,” tuturnya. (hanoum/arrahmah.id)