MARIUPOL (Arrahmah.id) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa Rusia tengah berupaya untuk menyembunyikan bukti atas pembunuhan massal yang mereka lakukan di Pelabuhan Mariupol.
Ia mengatakan bahwa upaya itu dilakukan Rusia dengan menutup akses kemanusiaan ke kota pelabuhan tersebut.
“Alasan mengapa kami tidak bisa masuk ke Mariupol dengan kargo kemanusiaan justru karena mereka takut bahwa dunia akan melihat apa yang terjadi di sana,” Zelensky, lansir AFP, pada Kamis (7/4/2022).
Zelensky yakin bahwa ada ribuan orang yang terbunuh di Mariupol.
“Saya pikir itu adalah tragedi di sana, ini neraka, saya tahu itu bukan puluhan, tetapi ribuan orang, orang yang berbeda, yang terbunuh di sana dan ribuan lainnya terluka,” tambahnya.
Meskipun Rusia berupaya menyembunyikan semuanya, namun Zelensky percaya semua akan terkuak.
“Mereka tidak akan bisa menyembunyikan semua ini dan mengubur semua orang Ukraina yang meninggal dan terluka. Jumlahnya hanya seperti itu, ribuan orang, tidak mungkin disembunyikan,” katanya.
Zelensky mengatakan bahwa Rusia telah berusaha untuk menyembunyikan bukti kejahatan di kota Bucha di luar Kiev dan beberapa komunitas terdekat, di mana pejabat Ukraina menuduh Moskow melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap warga sipil.
“Mereka membakar satu keluarga. Keluarga. Kemarin kami menemukan lagi keluarga baru: ayah, ibu, dua anak. Kecil, anak kecil, dua. Satu tangan kecil, lho. Itulah mengapa saya mengatakan ‘mereka adalah Nazi’,” tuturnya.
Ditanya tentang melanjutkan pembicaraan damai dengan Rusia, Zelensky mengatakan itu tetap harus terjadi”.
“Saya pikir sulit untuk menghentikan perang tanpa itu,” kata Zelensky.
Namun dia menambahkan bahwa ada kesulitan untuk melanjutkan pembicaraan dengan Moskow. (rafa/arrahmah.id)