BAGHDAD (Arrahmah.id) — Irak sedang membangun tembok beton di sebagian perbatasannya dengan Suriah untuk mencegah anggota kelompok militan Islamic State (ISIS) menyusup, kata seorang sumber militer Irak pada Ahad (27/3/2022).
Dalam konstruksi “tahap pertama”, tembok “sepanjang sekitar 12 kilometer dan tinggi 3,5 meter dibangun di Provinsi Nineveh,” di daerah Sinjar, di bagian barat laut, kata seorang perwira senior kepada AFP (28/3).
Irak, yang berbagi perbatasan sepanjang 600 kilometer lebih dengan Suriah, berupaya “menghentikan penyusupan anggota ISIS” ke wilayahnya, kata sumber itu, tanpa merinci berapa lama lagi tembok itu akan mulai dioperasikan.
Irak pada tahun 2018 menyatakan telah mulai membangun pagar di perbatasannya dengan Suriah untuk alasan yang sama.
Syrian Observatory for Human Rights, pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris, menyatakan, pembangunan tembok itu dilakukan di daerah yang menghadap kota Al-Shaddadi, di Hasakeh, provinsi di bagian selatan Suriah.
Pada Januari lalu, di provinsi yang dikuasai Kurdi itu, para anggota ISIS menyerang sebuah penjara untuk membebaskan sesama anggota ISIS, sehingga memicu bentrokan berhari-hari yang menewaskan ratusan orang.
Banyak tahanan diperkirakan telah melarikan diri, sebagian menyeberang ke negara tetangga, Turki, atau ke bagian utara Suriah yang dikuasai Turki, kata Observatory.
ISIS merebut sebagian besar wilayah Irak dan Suriah pada tahun 2014, menyatakan kekhilafahan sebelum Baghdad dan koalisi internasional memproklamirkan kemenangan pada akhir 2017 setelah kampanye serangannya yang gencar.
Tetapi pemberontakan kecil ISIS masih terus berlanjut, terutama berkobar di kawasan pedesaan dan daerah pegunungan antara wilayah otonomi Kurdi dan pinggiran utara ibu kota. (hanoum/arrahmah.id)