JAKARTA (Arrahmah.id) – Awal Ramadhan 1443 Hijriah antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah berpotensi berbeda pada tahun ini.
Muhammadiyah telah menetapkan bahwa Ramadhan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Sedangkan NU akan melakukan sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1443 Hijriah pada Jumat (1/3/2022).
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan mengimbau kepada masyarakat bila terjadi perbedaan penentuan awal puasa agar saling menghormati satu sama lainnya.
“Jika terjadi perbedaan harus menimbulkan rasa tenggang rasa, sikap yang toleran. Sehingga jangan muncul sikap yang melecehkan, mengejek, apalagi sampai menimbulkan fitnah,” pesan Amirsyah melalui telekonferensi, Senin (28/3/2022), lansir VIVA.
Amirsyah menuturkan, dalam menentukan awal Ramadhan banyak menggunakan argumentasi dalil. Pada dalil tersebut melalui pendekatan hisab dan ruqyah.
“Sebenarnya hisab dan ruqyah ini merupakan satu kesatuan, yang tidak terpisahkan. Karena itu saling mengkonfirmasi sehingga mendekatkan kepada 1 Ramadhan itu ya pasti,” lanjutnya.
Amirsyah menjelaskan, penyebab perbedaan penentuan awal Ramadhan antara NU dan Muhammadiyah karena sudut pandang atau melihat.
“Yang dimaksud melihat itu bisa melihat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Itu sebenarnya yang dimaksud, bukan dengan melihat mata kepala langsung menggunakan alat yang digambarkan itu, tapi menggunakan ilmu pengetahuan teknologi, dan kajian-kajian ilmiah,” jelasnya.
(ameera/arrahmah.id)