KIEV (Arrahmah.id) — Akun twitter resmi Angkatan Udara milik Ukraina baru saja mendapat kecaman akibat mengunggah sebuah infografis berisi perbandingan jumlah rudal yang dijatuhkan di Ukraina dengan Suriah.
Infografis ini dinilai menyesatkan dan tidak akurat setelah memuat informasi yang menjelaskan bahwa jumlah rudal jatuh selama 5 tahun di Suriah ‘hanya’ berjumlah seratus, sedangkan di Ukraina dijatuhkan 1.100 rudal hanya dalam 22 hari saja.
Hal ini dianggap sebagai kesesatan informasi sebab fakta yang ditemukan menunjukan bahwa sejak September 2015 ketika saat itu Rusia turut serta dalam kisruh militer di Suriah, setidaknya tercatat 45.000 serangan militer dilakukan.
Selain itu, jaringan hak asasi manusia di Suriah juga menjelaskan bahwa sejak 2019 aliansi Suriah dengan Rusia yang saat itu mendukung Presiden Bashar al Assad menjatuhkan setidaknya 30 bom tandan, 21 senjata pembakar, sembilan rudal dan hampir 5000 bom barrel di Suriah.
Tak hanya diposting oleh akun militer, infografis yang awalnya digunakan untuk meningkatkan kesadaran warga dunia soal konflik di Ukraina itu juga sempat diposting oleh parlemen Ukraina, Lesla Vasylenko.
Hasilnya, berbagai macam kecaman dilayangkan atas ketidakakuratan infografis tersebut yang dituding meremehkan penderitaan warga Suriah.
Salah satu kecaman datang dari Anas Aitikriti, pendiri Cordoba Foundation, organisasi yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pemahaman muslim dunia dan barat.
“Siapapun yang memikirkan hal ini harus benar-benar malu pada diri mereka sendiri. Hampir tidak ada negara di zaman modern yang menderita sebanyak warga Suriah. Meremehkan rasa sakit mereka seperti ini, sangatlah kejam,” tulis Aitikriti, seperti dikutip dari Middle East Eye (25/3/2022).
Senada dengan Aitikriti, kecaman keras juga dilayangkan oleh Asim Qureshi, direktur penelitian Cage, ia mengatakan bahwa unggahan tersebut sangat menjijikan. Selain karena sepenuhnya salah, postingan tersebut juga dinilai meremehkan kekerasan berat yang dialami oleh masyarakat Suriah.
Seperti diketahui bahwa sejak 11 tahun perang terjadi, Suriah telah mengalami 222 serangan kimia, yang 217 diantaranya dilakukan oleh pemerintah Suriah sendiri.
Postingan soal infografis menyesatkan ini bukan pertama kalinya dilakukan Ukraina. Sebulan yang lalu, Middle East Eye melaporkan bahwa Ukraina menggunakan beberapa video menyesatkan yang digunakan sebagai propaganda saat krisis Ukraina terjadi.
Setelah dilakukan pengecekan fakta, video-video tersebut ternyata datang dari Suriah, Lebanon, Libya, dan Palestina.(hanoum/arrahmah.id)