(Arrahmah.com) – Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du. Dari Zainab bintu Jahsy Radhiyallahu ‘anha,
دَخَلَ عَلَيْهَا فَزِعًا يَقُولُ « لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ فُتِحَ الْيَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مِثْلُ هَذِهِ » . وَحَلَّقَ بِإِصْبَعِهِ الإِبْهَامِ وَالَّتِى تَلِيهَا . قَالَتْ زَيْنَبُ ابْنَةُ جَحْشٍ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ قَالَ: نَعَمْ ، إِذَا كَثُرَ الْخُبْثُ
Suatu ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk ke dalam rumahnya dalam kondisi sangat ketakutan, beliau mengucapkan,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ فُتِحَ الْيَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مِثْلُ هَذِهِ
Laa ilaaha illaallah, waspadalah orang arab, akan datangnya bahaya yang dekat waktunya. Hari ini telah dibuka benteng Ya’juj dan Ma’juj sebesar ini.
Kemudian beliau membuat lingkarang antara jempol dengan telunjuk.
Zainab bertanya, ‘Ya Rasulullah, apakah kita akan dibinasakan, sementara di tengah kita banyak orang shaleh?’
Jawab beliau,
نَعَمْ ، إِذَا كَثُرَ الْخُبْثُ
“Ya, jika maksiat merajalela.” (HR. Bukhari 3346 & Muslim 2880)
Keterangan:
(1). Hadits ini dijadikan rujukan oleh para ulama tentang bacaan ketika seseorang mengalami ketakutan. Dalam kondisi ketakutan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca, ‘Laa ilaaha illallah’.
Karena itu, Dr. Sa’d bin Wahf al-Qahthani dalam Hisnul Muslim – kumpulan doa dari al-Quran dan Hadis Shahih – memasukkan kalimat ini sebagai doa ketika ketakutan. Beliau mengatakan,
مَا يُقَالُ عِنْدَ الفَزَعِ
“Bacaan ketika sangat ketakutan” (Hisnul Muslim, hlm. 141)
(2). Beliau menyebut orang arab ‘Waspadalah orang arab’, karena ketika itu mayoritas orang mukmin adalah orang arab.
(3). Benteng Ya’juj dan Ma’juj adalah benteng yang dibuat oleh raja Dzulqarnain beribu-ribu tahun yang lalu. Dan Ya’juj dan Ma’juj berusaha melubanginya untuk membebaskan diri. Mereka sempat berhasil melubangi hingga terbuka selebar lingkaran jempol dengan telunjuk. Namun Allah kembalikan dan ditutup kembali. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat lain, hingga mereka akan keluar di akhir zaman.
Kemudian kita menasehatkan bagi siapapun yang mengalami penyakit ketakutan akut, agar dia bertawakal kepada Allah dan pasrah terhadap semua ketetapan Allah. Dengan demikian, dia bisa lebih tenang dan hatinya tidak sibuk memikirkan apa yang belum jelas baginya.
Balasan bagi mereka yang bertawakkal, Allah akan memberikan jalan keluar terbaik.
Allah berfirman,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah yang akan mencukupinya. (QS. at-Thalaq: 3)
Allahu a’lam.
(*/Arrahmah.com)