LONDON (Arrahmah.id) – Arsenal menunjukkan perilaku “gaje” (baca: ga jelas). Sikap tidak jelas The Gunners terlihat kala mereka terang-terangan mendukung Ukraina, tapi sempat mencampakkan Mesut Oezil yang membela muslim Uighur.
Dalam laga kontra Watford di pekan ke-28 Liga Inggris 2021/22 (6/3/2022) malam WIB, seperti dilansir Joe, Arsenal membuat unggahan yang menyatakan dukungan mereka untuk Ukraina yang tengah diinvasi Rusia.
Unggahan di Twitter Arsenal itu menampilkan jersi kandang mereka lengkap dengan ban kapten yang kental dengan warna bendera Ukraina, biru-kuning. The Gunners juga terang-terangan menyatakan dukungan mereka untuk negara Eropa Timur itu.
“Sepak bola berdiri bersama [Ukraina],” tulis keterangan foto itu.
Pada laga yang dimenangkan Arsenal dengan skor 3-2 itu, Alexandre Lacazette selaku kapten ‘Meriam London’ mengenakan ban kapten berwarna biru-kuning tersebut selama 90 menit.
Beda cerita dengan sikap eks pemain Arsenal, Mesut Oezil, yang sempat membela muslim Uighur. Ketika Oezil dengan lantang menentang penindasan yang diderita kaum muslim minoritas di Cina itu, The Gunners hanya cuci tangan dan tak ingin terlibat.
“Hai Uighur. Orang-orang yang berdarah atas nama umat. Komunitas yang terus bertarung menghadapi persekusi. Para pengikut yang selalu berdiri sendirian menghadapi orang-orang yang mencoba menjauhkan Islam dari mereka,” tulis Oezil di media sosial.
“Al Quran dibakar. Masjid ditutup. Madrasah dilarang. Cendekiawan-cendekiawan muslim dibunuh satu per satu. Para lelaki dipaksa masuk kamp. Tempat mereka digantikan oleh laki-laki Cina. Yang perempuan dipaksa untuk menikahi pria Cina.”
“Terlepas dari semua ini, Umat Nabi Muhammad hanya diam. Tak berbicara sepatah kata. Muslim di Uighur tak didukung. Tidakkah kalian tahu bahwa mendiamkan persekusi adalah persekusi? Ketika kejadian ini menarik perhatian media Barat, ke manakah negara-negara Muslim dan media mereka?” lanjut tulisan Oezil tersebut.
Melihat Oezil berteriak seperti itu, Arsenal terang-terangan tak membela Oezil atau muslim Uighur. Pihak klub langsung cuci tangan soal pernyataan berani gelandang asal Jerman tersebut.
“Mengenai komentar Mesut Oezil di media sosial [soal muslim Uighur], Arsenal harus membuat pernyataan yang jelas. Konten yang dipublikasikan adalah pendapat pribadi Oezil. Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu berpegang pada prinsip untuk tidak melibatkan diri dalam politik,” tulis pernyataan resmi klub pada saat itu, dikutip dari The Guardian.
Oezil bahkan sampai diboikot oleh Cina karena komentar tegas tersebut. Sampai pada akhirnya sang gelandang bergabung ke Fenerbahce dengan status bebas transfer pada Januari 2021. Ini terjadi setelah Oezil dan Arsenal sepakat membatalkan kontrak yang harusnya habis pada musim panas 2021.
Selama membela ‘Meriam London’, Mesut Oezil telah mencatat 44 gol dan 77 assist dari 254 pertandingan di lintas ajang.
Terlepas dari itu, Premier League memang tengah mengadakan gerakan khusus untuk mendukung Ukraina. Salah satunya adalah penggunaan ban kapten dengan warna bendera Ukraina.
“Premier League dan klub dengan sepenuh hati menolak tindakan Rusia dan akan menunjukkan dukungan kepada rakyat Ukraina di semua pertandingan akhir pekan ini,” demikian pernyataan Premier League, Rabu (2/3). (hanoum/arrahmah.id)