JAKARTA (Arrahmah.id) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan agresi militer Rusia, apapun motifnya, tidak akan menyelesaikan masalah secara mendasar.
“Agresi ini justru menimbulkan perlawanan yang semakin kuat dari pihak Ukraina dengan berbagai akibatnya,” ujar Sudarnoto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (5/3/2022), lansir tvonenews.
Ia mengungkapkan, engalaman sejarah di banyak tempat telah menunjukkan bahwa perlawanan terhadap agresi akan dilancarkan tidak saja oleh militer, tetapi juga oleh masyarakat luas.
“Inilah apa yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah Ukraina yaitu menyerukan atau memobilisasi kepada semua warga sipil, apapun agamanya, untuk ikut terus melawan membela tanah air dari agresi militer Rusia,” kata Sudarnoto.
Semangat heroisme, patriotisme, nasionalisme saat ini sedang diperkuat di Ukraina untuk melawan, mengalahkan dan menghancurkan militer Rusia, kata dia.
Karena itu, lanjut dia, pendekatan agresif-militeristik ini tidak hanya akan menghancurkan banyak hal akan tetapi juga tidak akan menyelesaikan persoalan pokok yang dihadapi oleh Rusia dan Ukraina.
“Dampak global dari perseteruan Rusia-Ukraina ini juga semakin terasa,” ujarnya.
Kelancaran hubungan diplomatik antarnegara juga akan mengalami gangguan sebagai dampak perseteruan yang semakin memanas ini.
“Beberapa negara (blok negara) akan terlibat dan terseret dalam perseteruan ini secara langsung dan tidak langsung dan ini bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk yaitu meluasnya skala pertentangan,” kata Sudarnoto.
Selain dampak politik, dampak ekonomi juga semakin terasa dan akan dirasakan oleh masyarakat di banyak negara.
“Kesulitan dan memburuknya ekonomi global akan sulit dihindari jika persoalan Rusia-Ukraina terbiarkan dan tidak ada satu negara pun yang berupaya menghentikan perseteruan dua negara ini,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)