TEL AVIV (Arrahmah.com) – Sekelompok penyerang dengan senjata berat dan bahan peledak melancarkan tiga serangan secara berurutan di Israel selatan dekat perbatasan dengan Semenanjung Sinai, Mesir, pada hari Kamis (18/8/2011), menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai lebih dari 10 orang, kata para pejabat setempat.
Kekerasan yang jarang di wilayah tersebut menargetkan sebuah bus, patroli militer, dan mobil pribadi, klaim para pejabat, dikutip AP. Channel 10 TV melaporkan serangan keempat, tetapi tidak ada konfirmasi resmi. Militer mengatakan sejumlah penyerang beroperasi dalam beberapa tim.
“Kami berbicara tentang kelompok teror yang menyusup ke Israel,” kata juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Avital Leibovich. “Ini adalah serangan teroris gabungan terhadap Israel.”
Kekerasan di dekat kota resor Eilat ini memicu kekhawatiran mengenai longgarnya pengawasan di wilayah Sinai yang mengikuti pemecatan pemimpin otokratis lama Mesir, Hosni Mubarak, pada bulan Februari.
Pekan lalu, Mesir mengerahkan ribuan pasukan ke Semenanjung Sinai sebagai bagian dari operasi besar melawan mujahidin al Qaeda yang telah terbentuk dan aktif melakukan operasi di Sinai.
AP melansir bahwa mujahidin memanfaatkan kekosongan keamanan yang disebabkan oleh penarikan mendadak pasukan keamanan dari wilayah tersebut. Otoritas Israel kontan melemparkan tuduhan atas serangan berani terhadap patroli polisi serta serangkaian pemboman pada pipa yang menyalurkan gas alam dari Mesir ke Israel dan Yordania.
“Insiden ini menggarisbawahi melemahnya Sinai dan perluasan dari kegiatan teroris,” kata Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, dalam sebuah pernyataan. “Namun sumber utama teror sebenarnya berada di Gaza dan kami akan bertindak melawan mereka dengan kekuatan dan tekad yang penuh.”
Militer Israel menuturkan bahwa sifat serangan ini sangat terencana dengan baik. Beberapa penyerang tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel, lanjutnya tanpa memberitahukan jumlah.
Pada saat yang sama, radio Israel mengatakan blokade ketat segera diberlakukan di daerah tersebut dan pintu keluar masuk Eilat sudah disegel.
Di Mesir, seorang pejabat tinggi keamanan membantah bahwa penyerang menyeberang ke Israel dari Semenanjung Sinai. Ia pun menolak laporan bahwa bus ditembak dari dalam wilayah Mesir.
“Perbatasan ini dijaga ketat,” kata pejabat Sinai yang berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang berbicara kepada media. (althaf/arrahmah.com)