NABLUS (Arrahmah.id) – Setidaknya 23 warga Palestina terluka pada Jumat (4/3/2022) ketika pasukan “Israel” menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi di berbagai daerah di Tepi Barat yang diduduki.
Dalam sebuah pernyataan, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa tim medis merawat 23 warga Palestina yang mengalami luka-luka dalam demonstrasi yang diadakan di Nablus.
Di kota Beit Dajan, sebelah timur Nablus, pernyataan itu mengatakan staf medis merawat tujuh orang yang terluka oleh peluru karet.
Di desa Beita, di sebelah timur kota yang sama, seorang lansia Palestina terluka oleh peluru karet selama konfrontasi dengan tentara pendudukan, dan 15 lainnya terluka karena menghirup gas air mata.
Setiap minggu, warga Palestina mengadakan demonstrasi menentang pemukiman ilegal Yahudi di berbagai bagian Tepi Barat, terutama di desa Beita, Beit Dajan, dan Kafr Qaddoum.
Perkiraan “Israel” dan Palestina menunjukkan ada sekitar 650.000 pemukim yang tinggal di 164 pemukiman dan 116 pos terdepan di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem yang diduduki.
Di bawah hukum internasional, semua pemukiman Yahudi di wilayah pendudukan merupakan sesuatu yang ilegal. (rafa/arrahmah.id)