BAGHDAD (Arrahmah.id) — Militer Irak mengumumkan rencana untuk membangun tembok beton di tepi perbatasannya dengan sebelah barat, seperti yang dilaporkan Middle East Monitor (2/3/2022).
“Ada niat untuk membangun tembok perbatasan, dan keberadaan tembok akan memberikan keamanan yang diperlukan,” ungkap Letnan Jenderal Qais Al Muhammadawi, Wakil kepala angkatan darat.
Al Muhammadawi mengatakan, sistem keamanan di sana jauh lebih baik dari sebelumnya, baik dalam aspek administrasi, benteng, atau pemantauan. Perbatasan akan dilengkapi dengan drone, balon, dan kamera termal.
Selain itu, tembok juga akan dijaga ketat oleh unit militer Irak, bukan pasukan Penjaga Perbatasan di bawah Kementerian Dalam Negeri, menurut pernyataan sebelumnya oleh para pemimpin militer Irak.
Dilansir Al Monitor, upaya pengetatan perbatasan dilakukan usai pembobolan penjara di Suriah pada bulan Januari yang melibatkan anggota milisi Islamic State (ISIS).
Rratusan anggota ISIS yang ditahan di penjara itu melarikan diri. Operasi penyisiran terus dilakukan hingga Februari, namun beberapa tersangka dilaporkan sudah meninggalkan kota.
Fokus penjagaan perbatasan dilakukan di provinsi Ninevah, tempat kelahiran pemimpin ISIS yang tewas pada awal Februari lalu, Abu Ibrahim Al Hashimi.
Komandan Pasukan Penjaga Perbatasan Irak, Letnan Jenderal Hamid al Husseini, mengklaim bahwa mereka kerap menggagalkan upaya penyelundupan lintas batas di wilayah itu.
Tembok beton rencananya akan dibangun sepanjang perbatasan dengan Suriah. Langkah itu akan meningkatkan keamanan perbatasan Irak.
Upaya itu juga merupakan tantangan tersendiri bagi militer Irak di mana mereka harus mampu mengontrol perbatasan yang panjangnya mencapai seribu kilometer. (hanoum/arrahmah.id)