SANA’A (Arrahmah.com) – Kelompok oposisi dan para pemimpin aksi protes pada hari Rabu (17/8/2011) membentuk dewan transisi dalam rangka meningkatkan tekanan terhadap presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, agar segera hengkang dari kekuasaan.
Salem Mohammad Bassindwa, tokoh terkemuka dari kalangan oposisi, menyebutkan bahwa dalam pertemuan tersebut 143 orang dari kelompok oposisi dan partai politik sepakat untuk mewakili rakyat dalam dewan transisi ini.
“Ini adalah dewan revolusioner yang bertujuan untuk menyingkirkan kekuasaan keluarga dan sisa-sisa dari rezim (Saleh),” kata Bassindwa. Ia menegaskan bahwa dewan yang dibentuknya ini bukan pemerintahan alternatif.
Anggota dewan akan memilih presiden dan lembaga eksekutif. Dewan ini pun akan membentuk komisi yang ditempatkan di tiap kota untuk memantau dan melindungi properti sipil serta insititusi dari krisis dan bentrokan, tambahnya.
Sebelum pengumuman dibentuknya dewan baru ini, tersebar rumor bahwa ribuan demonstran akan berbaris menuju istana presiden di Sana’a seiring kabar bahwa Saleh akan kembali ke Yaman. Isu ini menyebabkan militer Saleh segera menggelar pasukan, tank, dan kendaraan lapis baja di jalan-jalan ibukota. Sejumlah pihak mengkhawatirkan bahwa langkah ini akan memunculkan konfrontasi militer besar-besaran. (althaf/arrahmah.com)