DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rusia terus menyediakan persenjataan bagi Suriah meski komunitas internasional terus menekan untuk menghentikan penjualan, kepala militer Suriah menyatakan para para wartawan pada hari Rabu (17/8/2011).
“Sementara tidak ada sanksi yang diberikan, sementara tidak ada perintah atau keputusan dari pemerintah, kami diharuskan untuk memenuhi kontrak yang sudah kami buat,” kata kepara Rosoboronexport, Anatoly Isaikin.
Berbicara pada peluncuran pameran udara internasional MAKS, ia menyatakan bahwa Rusia menyediakan Suriah sejumlah pelatih dan hardware pesawat tempur jet Yak-130.
Sementara itu, menlu AS Hillary Clinton pekan lalu mendesak Rusia untuk berhenti menjual senjata pada Damaskus dalam rangka meningkatkan tekanan bagi Presiden Suriah, Bashar al-Assad, untuk mengakhiri tindakan brutal rezimnya terhadap para demonstran.
Dalam wawancara dengan CBS News, Clinton menyarankan agar Cina dan India memberlakukan sanksi energi bagi Suriah dan agar Rusia membekukan penjualan senjata.
Rusia bulan ini mendukung pernyataan Dewan Keamanan PBB dalam mengutuk “kekerasan yang meluas terhadap kemanusiaan dan penggunaan kekuatan bersenjata terhadap warga sipil oleh otoritas Suriah.” Meski demikian, Rusia tetap menolak pemberlakukan sanksi bagi rezim Assad.
Rusia memiliki hubungan yang cukup intim dengan Suriah selama beberapa dekadi dan tetap menempatkan dirinya sebagai salah satu penyedia senjata bagi negara tersebut. (althaf/arrahmah.com)