ANKARA (Arrahmah.id) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki tidak dapat mengabaikan hubungannya dengan Rusia atau Ukraina dengan mengkritik upaya diplomatik Barat dengan Moskow yang hanya mencapai sedikit, lapor saluran lokal NTV.
Menurut laporan itu, Erdogan mengulangi tawarannya untuk menjadi penengah antara Rusia dan Ukraina dan mengatakan anggota NATO, Turki, yang memiliki hubungan baik dengan keduanya, akan mengambil langkah-langkah yang tidak merusak hubungan bilateralnya.
“Tidak mungkin bagi kami untuk meninggalkan salah satu [negara],” katanya seperti dikutip oleh saluran Turki. “Tujuan kami adalah bahwa kami mengambil langkah sedemikian rupa sehingga, in syaa Allah, kami menyelesaikan ini tanpa mengabaikan salah satunya.”
Presiden Prancis, Macron telah mengundang Vladimir Putin dan Joe Biden untuk menghadiri pertemuan puncak yang bertujuan untuk mengurangi eskalasi krisis Ukraina dan inisiatif mediasi ini tidak berhasil.
Di sisi lain, Turki dan Rusia memiliki hubungan militer yang dalam, dengan Ankara membeli sistem rudal pertahanan S-400 Rusia, meskipun ada ancaman sanksi AS.
Februari lalu, Turki dan Rusia membuka fasilitas militer bersama di Azerbaijan untuk membantu memantau gencatan senjata dengan Armenia, sebuah indikator mencolok dari pergeseran geopolitik di wilayah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)