WASHINGTON (Arrahmah.com) – Gambar satelit menunjukkan pengerahan baru pasukan Rusia dan peralatan militer di dekat perbatasan Ukraina, kata sebuah perusahaan AS pada Minggu (20/2/2022) malam.
Gambar-gambar itu menunjukkan “beberapa penempatan baru peralatan lapis baja dan pasukan” berangkat dari lokasi militer yang ada ke hutan dan ladang sekitar sembilan hingga 19 mil dari perbatasan Rusia dengan Ukraina, kata perusahaan citra satelit AS Maxar dalam sebuah surat
elektronik, seperti dilansir Reuters.
Foto-foto baru, yang diambil pada Minggu (20/2), tampak menunjukkan jejak kendaraan memotong melalui ladang yang tertutup salju yang dikelilingi oleh hutan dan berbatasan dengan jalan, dengan beberapa bangunan juga terlihat.
Analisis foto hari yang sama (20/2), ditambah foto lainnya yang diambil pada 13 Februari, menunjukkan pergerakan pasukan dan peralatan di dekat tiga wilayah di barat daya Rusia, menurut perusahaan satelit yang berbasis di Colorado.
“Hari ini, sebagian besar unit tempur dan peralatan pendukung di Soloti telah berangkat dan jalur kendaraan yang luas dan beberapa konvoi peralatan lapis baja terlihat di seluruh area,” kata Maxar.
“Beberapa peralatan juga telah dikerahkan di sebelah timur Valuyki, Rusia di sebuah lapangan sekitar 15 kilometer utara perbatasan Ukraina.”
“Selain itu, sejumlah penempatan lapangan baru juga terlihat di barat laut Belgorod (penempatan sekitar 30 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina) dengan banyak peralatan dan pasukan ditempatkan di atau dekat kawasan hutan,” kata perusahaan AS itu. “Unit seukuran perusahaan lainnya ditempatkan di dalam area pertanian dan/atau industri.”
Rusia telah menempatkan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, Amerika Serikat dan sekutu Barat memperkirakan, dengan Washington memperingatkan invasi akan segera terjadi.
“Empat puluh hingga lima puluh persen (dari pasukan itu) berada dalam posisi menyerang. Mereka telah melepaskan diri dalam perakitan taktis dalam 48 jam terakhir,” kata seorang pejabat AS kepada wartawan, Jumat (19/2), yang tidak mau disebutkan namanya.
Moskow menyangkal memiliki rencana untuk menyerang tetangga baratnya, tetapi mencari jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO dan bahwa aliansi Barat menarik pasukan dari Eropa Timur, tuntutan yang ditolak Barat. (Althaf/arrahmah.com)