JAKARTA (Arrahmah.com) – Amerika Serikat kembali menunjukkan kebencian terhadap Islam dan kaum Muslimin. Lewat pengumuman yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangannya (US Treasury), Selasa (16/08/2011) Amerika menyebut tiga nama, yakni Umar Patek, Abdul Rahim Ba’asyir, dan M Jibriel Abdul Rahman, untuk diberi sanksi. Selain dilarang bertransaksi bisnis, aset ketiga nama tersebut juga bisa dibekukan jika berada dalam yurisdiksi Amerika Serikat. Upaya padamkan media Islam!
Lagu lama para pembenci Islam
Maha Benar Allah SWT., yang dalam Al Qur’an telah menyatakan bahwa musuh-musuh Islam tidak akan pernah rela hingga kaum Muslimin mengikuti agama mereka. Amerika Serikat, lewat slogan perang melawan terorisme (baca : Islam dan Kaum Muslimin) kembali memutar lagu lama, menyudutkan Islam dan kaum Muslimin dengan berbagai macam cara.
Sebagaimana dikutip dari Vivanews.com, Departemen Keuangan Amerika Serikat (US Treasury), Selasa (16/08/2011) mengumumkan sanksi kepada Umar Patek, tersangka kasus terorisme, yang baru saja dipulangkan ke Indonesia dari Pakistan. Konyolnya, Depkeu AS juga menyebut nama lain, yakni Ustadz Abdul Rahim Ba’asyir (Ustadz I’im), dan M Jibriel Abdul Rahman.
“Tiga pria ini telah menunjukan komitmen mereka terhadap kekerasan,” kata pejabat Bidang Terorisme dan Intelijen Keuangan, David S. Cohen, seperti dimuat situs Departemen Keuangan AS. “Tindakan yang dikeluarkan hari ini bertujuan untuk menghalangi upaya mereka mengakses sistem keuangan internasional untuk mendukung agenda mematikan mereka.”
Mereka hendak bungkam Media Islam
Lihatlah kebencian Amerika Serikat kepada Islam dan kaum Muslimin. Ini lagu lama para pembenci Islam, bertameng perang melawan terorisme, yang sebenarnya adalah perang melawan Islam dan kaum Muslimin. Sebagaimana kita ketahui, dua nama yang disebut belakangan, yakni Ustadz I’im dan M Jibriel, aktif mengelola media Islam.
Ustadz I’im mengelola MuslimDaily.net, sementara itu M Jibriel telah dikenal sebagai pemilik sekaligus pimpinan Arrahmah.com. Kedua media Islam ini konsisten memberitakan jihad dan dunia Islam yang kadangkala mengungkapkan kebohongan-kebohongan media barat, terutama tentang kekalahan mereka di bumi jihad. Jadi, tidak aneh jika AS mengeluarkan sanksi-sanksi tidak penting dan konyol tersebut, karena tujuannya jelas hanya untuk membungkam media Islam!
Wallahu’alam bis showab!
(M Fachry/arrahmah.com)