TEL AVIV (Arrahmah.id) – “Israel” dan Bahrain menandatangani perjanjian kerja sama keamanan pada Kamis (3/2/2022), yang pertama antara “Israel” dan negara Teluk, selama kunjungan Menteri Pertahanan “Israel” ke Kerajaan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu, lapor Reuters.
Bahrain, bersama dengan Uni Emirat Arab, menormalkan hubungan dengan “Israel” pada tahun 2020 di bawah Kesepakatan Abraham yang ditengahi AS, sebagian karena keprihatinan bersama tentang Iran.
“Kerangka MOU (Memorandum of Understanding) akan mendukung setiap kerjasama di masa depan di bidang intelijen, mil-to-mil (militer ke militer), kolaborasi industri dan banyak lagi,” kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan.
Seorang pejabat “Israel” mengatakan kesepakatan Kamis dengan Bahrain adalah pakta pertama yang dicapai “Israel” dengan salah satu sekutu barunya di Teluk.
“Hanya satu tahun setelah penandatanganan Kesepakatan (Abraham), kami telah mencapai kesepakatan pertahanan penting yang akan berkontribusi pada keamanan kedua negara dan stabilitas kawasan,” klaim Menteri Pertahanan “Israel” mengutip Menteri Pertahanan Benny Gantz.
Dikatakan dia dan rekannya dari Bahrain menandatangani dokumen itu, dan bahwa Gantz telah mengadakan pembicaraan dengan Raja Hamad bin Isa Al-Khalifa di istana kerajaan.
Sebelumnya pada hari itu, Gantz mengunjungi markas Armada Kelima Angkatan Laut AS di Bahrain.
Bahrain menjadi tuan rumah markas Armada Kelima serta beberapa operasi untuk CENTCOM, organisasi payung koordinasi militer AS untuk Timur Tengah yang bergabung dengan “Israel” tahun lalu.
“Dengan latar belakang meningkatnya ancaman laut dan udara, kerja sama erat kami lebih penting dari sebelumnya,” klaim Gantz di Twitter setelah kunjungan pangkalan angkatan laut.
UEA pada Rabu, mengatakan telah mencegat tiga pesawat tak berawak yang memasuki wilayah udaranya di atas daerah yang tidak berpenduduk, dalam serangan keempat dalam beberapa minggu terakhir.
Tiga serangan pertama diluncurkan oleh kelompok teroris Syiah Houtsi Yaman yang bersekutu dengan Iran dalam eskalasi dengan koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi dan yang mencakup UEA.
“Israel”, minggu ini, bergabung dengan latihan angkatan laut Timur Tengah yang dipimpin oleh 60 negara bersama UEA dan Bahrain dan, untuk pertama kalinya, secara terbuka bersama Arab Saudi dan Oman, dua negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengannya. (haninmazaya/arrahmah.id)