IDLIB (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Suriah kelompok Hai’ah Tahrir Syam (HTS) membebaskan Omar Omsen, pemimpin kelompok Firqatul Ghuraba yang telah mereka tahan sejak 2020 lalu. Putranya dan dua anggotanya pun ikut dibebaskan, lansir Lefigaro (3/2/2022).
Omar Omsen atau Omar Diaby yang merupakan mantan preman keturunan Prancis-Senegal ini dikenal sebagai perekrut warga Prancis ikut ikut berjihad di Suriah. Omar sebelumnya ke Suriah bekerja di sebuah bar makanan ringan halal di Nice (Prancis tenggara) dan kemudian merekrut ratusan anak muda Nice untuk mengikuti jejaknya.
Dia ditangkap setelah menghadiri sidang pengadilan HTS sehubungan dengan penangkapannya sebelumnya pada 12 Agustus 2020.
Dia kala itu dipanggil terkait “rekonsiliasi” menyusul pertempuran dengan beberapa anggota Partai Islam Turkistan (TIP), sebuah kelompok militan Uighur independen yang berbasis di Idlib.
Penangkapan Omsen terjadi kala itu di tengah tindakan HTS terhadap oposisi dan pihak yang berbeda pendapat dengannya.
Pada tahun 2016, AS memasukannya dalam daftar teroris internasional pasca menyetujui serangan terhadap surat kabar satir Charlie Hebdo pada Januari 2015 di Paris.
“ Mereka yang menghina nabi harus dieksekusi. Kami harus melakukan apa yang dilakukan Kouachi bersaudara. Saya ingin sekali dipilih untuk melakukan ini,” katanya kala itu kepada France 2.
Kelompok Firqatul Ghuraba sendiri saat ini tidak terlalu aktif dalam konflik melawan rezim Suriah. Terakhir kali terungkap mereka ikut dalam pertempuran pada Maret 2020 di Idlib. Namun pasca ada konflik internal di kalangan pejuang pembebasan Suriah, kelompok ini memilih tidak memilih salah satu kubu dan seakan menghilang, menurut Wassim Nasr kepada Lefigaro. (hanoum/arrahmah.id)