WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden Joe Biden telah berjanji kepada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al Thani bahwa dia akan segera menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non-NATO, status khusus yang diberikannya kepada seorang mitra kunci di wilayah yang bergejolak.
Selama pertemuan di Kantor Oval pada Senin (31/1/2022), Biden mengatakan dia berencana untuk segera memberi tahu Kongres AS tentang penunjukan, yang diberikan oleh Amerika Serikat untuk menutup, sekutu non-NATO yang memiliki hubungan kerja strategis dengan militer AS.
“Qatar adalah teman baik dan mitra yang andal dan cakap. Dan saya memberi tahu Kongres bahwa saya akan menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non-NATO untuk mencerminkan pentingnya hubungan kami. Saya pikir itu sudah lama tertunda,” kata Biden kepada wartawan saat emir duduk di sampingnya.
Qatar adalah pemasok gas alam cair terbesar di dunia dan dapat mengalihkan pasokan ke Eropa jika konflik Ukraina mengganggu pengiriman gas Rusia ke benua itu.
Agenda Biden untuk Ruang Oval juga mencakup pembicaraan nuklir Iran dan hubungan dengan Afghanistan, di mana kepentingan Washington sekarang diwakili oleh negara kecil Teluk itu.
Penjualan senjata
Tamim juga bertemu secara terpisah dengan Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas dan membahas penjualan senjata dan masalah militer lainnya dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, kata seorang pejabat kepada wartawan.
Biden mengatakan dia dan emir memiliki banyak agenda pada Senin (31/1) termasuk memperkuat kerja sama komersial dan investasi.
Dia memuji kesepakatan baru yang ditandatangani Qatar Airways Group dengan Boeing yang katanya akan menciptakan “puluhan ribu pekerjaan bergaji bagus.”
Boeing Co mendapatkan pesanan peluncuran dari Qatar Airways untuk versi kargo baru dari jet penumpang 777X dan pesanan sementara untuk jet 737 MAX dalam upacara di Washington pada Senin (31/1).
Biden mengatakan Uni Emirat Arab mengalahkan serangan rudal balistik yang diluncurkan oleh Houtsi dari Yaman pada Minggu (30/1). “Kami telah melakukan kontak setiap hari dengan UEA untuk mengatasi ancaman itu,” katanya.
Dia mengatakan dia telah mengarahkan Austin Pentagon untuk melakukan segala yang dia bisa untuk mengomunikasikan dukungan Amerika Serikat untuk UEA, Arab Saudi, dan di seluruh kawasan Teluk. (Althaf/arrahmah.com)