![Letnan. Kolonel Paul Henri Sandaogo Damiba tampil di televisi bersama anggota kelompok lainnya mengumumkan bahwa mereka telah mengkudeta Presiden Kabore pada 21 Januari 2022. [Foto : The Economist/Getty Images]](https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2022/01/Militer-Burkina-Faso-Umumkan-Telah-Menggulingkan-Presiden.webp?fit=1280%2C720&ssl=1)
OUAGADOUGOU (Arrahmah.id) — Presiden Burkina Faso mengundurkan diri pada Senin (24/1/2022) waktu setempat, atau beberapa jam setelah junta militer melakukan kudeta.
Dalam sebuah surat tulisan yang ditujukan kepada pemerintahan junta baru, seperti dilansir Anadolu Agancy (25/1), Roch Marc Christian Kabore memutuskan untuk mengundurkan diri dari semua tugas demi kepentingan masyarakat.
Surat itu dibagikan oleh banyak akun media sosial.
Tentara pemberontak mendeklarasikan kudeta pada Senin dan melakukan serangkaian tindakan, termasuk penutupan perbatasan.
Letnan. Kolonel Paul Henri Sandaogo Damiba tampil di televisi bersama anggota kelompok lainnya, yang menyebut dirinya Gerakan Patriotik untuk Perlindungan dan Pemulihan, mengatakan mereka memutuskan untuk “mengakhiri kekuasaan” Presiden Kabore karena “terus memburuknya dari situasi keamanan.”
Menurut sumber keamanan dan beberapa laporan media, Kabore ditahan setelah tembakan terdengar di beberapa barak di ibu kota Ouagadougou pada Ahad (23/1)
Internet sebagian besar terputus di Burkina Faso, menurut badan pemantau internet NetBlocks.
Sekelompok orang juga turun ke jalan dan menyerang kantor Partai Gerakan Rakyat untuk Kemajuan yang berkuasa.
Sebelum kudeta, jam malam nasional diberlakukan mulai pukul 8 malam hingga 05:30 dan kegiatan pendidikan dihentikan selama dua hari. (hanoum/arrahmah.id)
