Terlepas dari ketertarikan terhadap Islam yang mulai berkembang, banyak masjid di Bulgaria tetap ditutup selama bulan puasa. Alasan penutupan karena negara Eropa tengah tersebut memiliki sedikit imam utuk memimpn jamaah.
“Dua faktor utama yang menyebabkan masalah ini,” ujar Mustafa Haci, Imam Besar Bulgaria seperti yang dilansir oleh IslamOnline.net “Pertama kembali pada waktu lampau, selama pemerintahan komunis, ketika pendidikan Islam terlarang. Itu menjadikan keberadaan imam saat ini sangat kurang,” papar Mustafa. “Faktor lain adalah sumber dana Rumah Fatwa yang terbatas untuk membayar honor imam, imbuh Mustafa.
Kini ada lebih dari 1500 masjid di Bulgaria. Sementara jumlah imam di bawah Rumah Fatwa, otoritas Muslim tertinggi di Bulgaria, hanyalah 900 orang. Perbedaan itu jelas sangat jauh. Jumlah Imam yang kurang membuat sekitar 200 masjid di Bulgaria tutup selama bulan suci Ramadan.
Mustafa mengatakan penemuan solusi masalah merupakan kewajiban komunitas Muslim itu sendiri. “Dalam beberapa kasus, imam mendapat honor darhri donasi para Muslim yang tinggal di sekitar area Masjid,” ungkanya. “Namun di kasus lain, imam berhenti bekerja gara-gara pendapatan sedikit, atau lebih menyukai masjid di kawasan mampu dan meninggalkan wilayah miskin,” kata Mustafa.
Rumah Fatwa telah berupaya mengisi kekosongan imam dengan menugaskan pelajar Institut berbasis Islam, Sofia untuk memimpin sholat di Masjid. Kadang Rumah juga mendapat bantuan warga Muslim dengan dasar pengetahuan Islam yang baik sebagai imam dengan honor ala kadarnya.
Jumlah Imam yang sedikit dan penutupan masjid terjadi bersamaan ketika ketertarikan Islam baik oleh Muslim maupun non-Muslim sedang berkembang.
“Pemuda Muslim Bulgaria, bisa dirasakan berlipat di negara ini,” ujar Mustafa. “Jumlah jamaah yang datang untuk sholat di masjid bertambah setiap hari, terutama di bulan suci Ramadan,” imbuhnya.Imam besar itu juga menyinggung ketertarikan Islam di antara non Muslim yang juga bertambah. “Banyak dari mereka yang akhirnya masuk Islam,” ungkap Mustafa.
Mustafa mengatakan upaya fisik tengah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan Islam di antara penduduk Bulgaria. “Kini kami sedang menerjemahkan banyak buku-buku Islam berbahasa Arab dan Turki ke dalam bahasa Bulgaria untuk membantu orang memahami Islam lebih baik,” ungkap Mustafa.
Bulgaria bisa dibilang satu-satunya negara di Eropa di mana Muslim tidak berasal dari imigran melainkan dari komunitas lokal yang berabad-abad sangat tua.
Sebagian ialah etnis Turki keturunan Dinasti Ottoman yang masuk ke Eropa. Menurut perkiraan resmi yang dikeluarkan negara, Pemeluk Islam mencapai 12 % dari 7,8 juta populasi total penduduk Bulgaria. (Hanin Mazaya/IOL)