YERUSALEM (Arrahmah.id) — Badan intelijen domestik Israel, Shin Bet, mendakwa empat perempuan Yahudi dan seorang pria Yahudi yang dituduh sebagai mata-mata untuk Iran dengan kejahatan serius, lansir RFERL (13/1/2022).
“Empat perempuan Israel dan seorang pria ditangkap karena memberikan informasi intelijen kepada seorang agen Iran,” kata dinas intelijen domestik Israel, Shin Bet, Rabu waktu setempat.
Pernyataan itu juga menambahkan bahwa mereka didakwa oleh pengadilan Yerusalem bulan ini.
Seorang agen Iran yang bernama “Rambod Nambar” menghubungi para perempuan melalui Facebook dengan menyamar sebagai seorang Yahudi Iran, kata Shin Bet.
Lembaga ini menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, mereka saling berhubungan selama bertahun-tahun melalui aplikasi WhatsApp.
Kendati sejumlah perempuan itu mencurigai sang pria sebagai agen yang bekerja atas nama pemerintah Iran, Shin Bet mengatakan mereka menerima pembayaran sebagai imbalan atas pekerjaan intelijen.
Mereka mengirim foto ke beberapa situs di seluruh Israel, termasuk Kedutaan Besar AS, atas permintaan agen Iran.
Menurut surat kabar Haaretz, para perempuan itu didakwa atas tuduhan melakukan kontak dengan agen asing. Mereka akan menghadapi tuntutan hukuman maksimal 15 tahun.
“Para tersangka tidak menyebutkan nama agen Iran tersebut, dengan mengatakan mereka tidak berniat merusak keamanan Israel,” kata Haaretz.
“Saya mengucapkan selamat kepada Shin Bet dan polisi Israel atas operasi yang berhasil untuk menggagalkan aktivitas teroris yang bermusuhan,” kata Perdana Menteri Naftali Bennett dalam sebuah pernyataan.
Dia memperingatkan warga Israel untuk waspada terhadap konten yang mencurigakan secara online. Bennett menambahkan bahwa Iran mungkin berada di balik “informasi yang Anda konsumsi atau bagikan di media sosial.”(hanoum/arrahmah.id)