NEW DELHI (Arrahmah.com) — Polisi India akhirnya menangkap salah satu tokoh Hindu radikal karena diduga membuat pidato yang menghina pemimpin kemerdekaan India Mahatma Gandhi dan memuji pembunuhnya, lansir India Today (30/12/2021).
Mahatma Gandhi ditembak mati oleh seorang ekstremis Hindu pada sebuah kegiatan doa bersama di ibu kota India pada 1948. Ia dianggap bersimpati terhadap Muslim sewaktu pemerintah kolonial Inggris pada 1947 membelah anak benua India menjadi India yang sekuler dan Pakistan yang Islamis.
Polisi bernama Prashant Agrawal, mengatakan pada India Today, bahwa Kalicharan Maharaj ditangkap di negara bagian Madhya Pradesh, setelah dituduh memicu kebencian antara kelompok-kelompok agama dalam pidatonya awal pekan ini.
Menurut laporan-laporan media, Maharaj mengatakan “Gandhi menghancurkan negara … salut untuk Nathuram Godse, yang membunuhnya.” Ia akan didakwa secara resmi di pengadilan setelah polisi menyelesaikan penyelidikan. Jika terbukti bersalah, ia bisa dipenjara hingga lima tahun.
Serangan oleh kelompok-kelompok Hindu radikal terhadap Muslim dan kelompok-kelompok minoritas lain telah meningkat setelah Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa pada 2014, dan memenangkan pemilihan umum kembali pada 2019.
Oposisi juga menuntut penangkapan beberapa pemimpin agama Hindu lain karena menyampaikan pidato yang sangat provokatif terhadap Muslim di parlemen keagamaan yang tertutup, yang dikenal sebagai Dharam Sansad.
Dalam pidato itu, mereka meminta umat Hindu mempersenjatai diri untuk melakukan genosida terhadap Muslim.
Polisi di negara bagian Uttarakhand mengatakan mereka stelah melakukan pertemuan dengan para tokoh Hindu radikal namun belum ada penangkapan. Kabar terbaru, polisi India malah tertawa bersama-sama mereka ketika para tokoh Hindu radikal ini mengadukan Khulafaur rasyidin, ulama, dan umat Islam di India (hanoum/arrahmah.com)