SUDAN (Arrahmah.com) — Puluhan orang tewas akibat runtuhnya tambang emas yang sudah tidak berfungsi di provinsi Kordofan Barat, Sudan pada akhir pekan lalu. Pertambangan emas itu adalah milik negara.
Ismael Tissou, juru bicara Perusahaan Sumber Daya Mineral Sudan, mengatakan sedikitnya 38 orang tewas. Jumlah korban bertambah dari sebelumnya 31 orang.
Sudanese Mineral Resources Company Limited, seperti dilansir dari Kesq (29/12/2021), mengatakan bahwa tambang itu telah ditutup dan tidak berfungsi lagi.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di Facebook dia mengatakan tambang terletak di desa Fuja, di wilayah En Nahud, sekitar 700 kilometer di selatan ibukota, Khartoum.
Media lokal melaporkan bahwa beberapa lubang runtuh di tambang Darsaya.
Perusahaan pertambangan juga memposting gambar yang menunjukkan penduduk desa berkumpul di lokasi. Dua kapal keruk bekerja untuk menemukan kemungkinan korban dan mayat. Foto-foto lain menunjukkan orang-orang mempersiapkan kuburan untuk korban tewas.
Perusahaan mengatakan bahwa tambang tersebut tidak aman. Tambang telah dijaga oleh pasukan keamanan sementara waktu untuk memastikan bahwa tidak ada aktivitas di dalamnya.
Namun penambang tradisional setempat datang untuk menambang emas setelah para pekerja meninggalkan daerah tersebut. Tidak disebutkan kapan tambang itu telah ditutup.
Runtuhnya tambang emas di Sudan sering terjadi. Sebabnya belum diterapkannya standar keselamatan secara luas. (hanoum/arrahmah.com)