LATAKIA (Arrahmah.com) – Kebakaran meletus di area penyimpanan peti kemas Pelabuhan Latakia menyusul serangan rudal “Israel”, media rezim melaporkan pada Selasa (28/12/2021).
Serangan itu, yang kedua pada bulan Desember, merusak bagian depan sebuah rumah sakit, beberapa bangunan tempat tinggal dan toko-toko.
“Agresi ‘Israel’ menyebabkan kerusakan materialistis yang besar dan menilai hasilnya masih dalam proses”, kata kementerian pertahanan rezim Suriah dalam sebuah pernyataan, lansir Zaman Alwasl.
“Israel” telah sering melakukan serangan terhadap apa yang digambarkan sebagai target Iran di Suriah, di mana pasukan yang didukung Teheran termasuk “Hizbullah” Libanon telah dikerahkan selama dekade terakhir untuk mendukung pemipin rezim Bashar Asad dalam perang Suriah.
Tayangan langsung yang disiarkan oleh TV rezim Suriah menunjukkan api dan asap di area kontainer.
Seorang reporter TV Al-Ikhbariyah di daerah itu mengatakan serangan pada Selasa tampaknya lebih besar dan ledakannya bisa terdengar di Tartus, kota pantai lain yang jaraknya lebih dari 80 kilometer (hampir 50 mil). Reporter itu mengatakan ambulans bergegas ke tempat kejadian tetapi masih belum jelas apakah ada korban.
Tidak ada komentar dari militer “Israel”, yang telah melakukan ratusan serangan udara terhadap sasaran di wilayah Suriah yang dikendalikan rezim selama perang 10 tahun, tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu.
Beberapa serangan sebelumnya menargetkan bandara utama di ibu kota Suriah, Damaskus.
Latakia, sebuah pelabuhan Mediterania, adalah pelabuhan komersial utama Suriah.
Rusia, yang telah menjadi sekutu paling kuat Asad selama perang, mengoperasikan sebuah pangkalan udara di Hmeimim sekitar 20 km (12 mil) dari Latakia.
“Israel” telah mengakui bahwa mereka menargetkan pangkalan milisi sekutu Iran, seperti kelompok militan “Hizbullah” Libanon, yang memiliki pejuang di Suriah. Dikatakan menyerang pengiriman senjata yang diyakini ditujukan untuk milisi. (haninmazaya/arrahmah.com)