LONDON (Arrahmah.com) – Inggris telah mengancam akan mematikan akses menuju situs jejaring sosial menyusul pecahnya apa yang disebut pemerintah sebagai kerusuhan terburuk di negara itu dalam satu generasi.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron menunjukkan sebuah pernyataan kepada Parlemen pada Kamis (11/8/2011), memperingatkan untuk tidak melepaskan pengawasan ketat terhadap website berbasis jejaring sosial termasuk Facebook, Twitter dan Research in Motion, produsen perangkat Blackberry, lapor AFP.
Dia mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan penerapan larangan terhadap orang-orang yang diduga menghasut kekerasan secara online.
Cameron memperingatkan situs untuk mengambil tanggung jawab lebih terhadap isi.
Kerusuhan telah mengguncang Inggris dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 30 tahun terakhir setelah pembunuhan oleh polisi terhadap seorang berkulit hitam Mark Duggan dalam penembakan di pinggiran kota London, Tottenham.
Ketegangan meletus ketika sejumlah besar orang berkumpul di luar kantor polisi di Tottenham untuk memprotes pembunuhan tersebut.
Protes menyebar ke kota besar seperti Birmingham, Liverpool dan Bristol. (haninmazaya/arrahmah.com)