RAMALLAH (Arrahmah.com) – Biro Informasi Gerakan Hamas di Tepi Barat mencatat terjadi 164 aksi permusuhan yang melanggar undang-undang dilakukan oleh dinas keamanan dan kelompok Fatah yang loyal kepada Presiden Palestina Mahmud Abbas sejak mulai bulan Ramadhan hingga hari yang ke-23.
Gerakan Hamas mempertanyakan sikap diam yang mamalukan terhadap aksi-aksi permusuhan yang dilakukan dilakukan dinas keamanan Abbas dari lembaga-lembaga HAM, legislative, faksi-faksi nasional dan kiri. Demikian seperti disebutkan dalam pernyataan yang dikeluarkan Hamas dan diterima koresponden Infopalestina.
Secara terperinci Hamas menerbitkan kondisi penculikan dan penangkapan yang terjadi di Tepi Barat. Hamas menegakan pihaknya sadar dan tahun bahwa orang yang tidak punya sesuatu tidak bisa memberi apapun. Karenanya, “Orang yang sudah dirampas keputusannya atau mengambil manfaat meteri ini atau itu, tak akan diharapkan mengangkat suaranya, menolong orang yang didzalimi dan mempertanyakan pihak yang berbuat dzalim.”
Hamas menegaskan, “Kami sampaikan realita ini untuk mengingatkan semua pihak bahwa kami tidak datang dengan fakta-fakta itu dari planet lain. Sebaliknya, itu adalah realita lapangan yang terjadi setiap hari dilakukan oleh dinas keamanan Abbas tanpa ada sanksi dan pengawasan.”
Gerakan Hamas menegaskan pihaknya terus memantau secara aktif cara-cara yang dilakukan dinas keamanan tersebut dan menghitung setiap aksi permusuhan dan penculikan. Guna menegakan hujah, membela orang-orang yang didzalimi dan menempatkan realita secara adil bagi semua pihak. Hamas menjelaskan, “Siapa yang menghimpun realita dari praktek-praktek nyata di lapangan realitas tidak mungkin akan dikatakan pada suatu hari nanti: dari mana anda dapat ini?”
Dalam daftar rincian yang diterbitkan Hamas termuat daftar aksi-aksi serangan permusuhan secara terperinci yang diperkuat dengan penjelasan. Data ini dihimpun dari awal Ramadhan hingga hari yang ke-23. (Hanin Mazaya/infopalestina)