JAKARTA (Arrahmah.com) – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menargetkan 10.000 armada TransJakarta menggunakan kendaraan berbasis listrik.
Anies juga ingin membebaskan kendaraan listrik dari pajak dan sistem ganjil genap.
Hal tersebut disampaikan melalui kanal Youtube pribadinya yang diunggah Ahad (19/12).
“Kita mendorong, kita merencanakan untuk nantinya seluruh armada TransJakarta itu menggunakan listrik. Kita berharap 10.000 armada TransJakarta menggunakan listrik,” jelas Anies.
Menurut Anies, sejauh ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menunjukkan itikad untuk mendorong penggunaan kendaraan bebas emisi.
Salah satunya dengan membebaskan kendaraan pribadi berbasis listrik dari penerapan Ganjil-Genap serta membebaskan dari pajak.
“Kendaraan berbasis listrik tidak kena ganjil genap, bila punya kendaraan berbasis listrik maka pajak kendaraan bermotornya dinolkan,” ujarnya.
Anies berharap penerapan transportasi umum berbasis listrik di Jakarta akan meningkatkan permintaan warga terhadap kendaraan listrik.
Sejauh ini, lanjutnya, kendaraan berbasis listrik masih mahal karena permintaan atas produk kendaraan berbasis listrik masih rendah.
“Kita berharap dengan begitu maka publik punya pengalaman menggunakan kendaraan bebas emisi dan dan menciptakan demand,” ungkapnya.
Selain punya target menurunkan emisi karbon, Anies pun ingin mengoptimalkan pengintegrasian transportasi umum.
Anies menilai, itu adalah solusi dari persoalan mobilitas masyarakat ibu kota dan sekitarnya.
Selain itu, dia ingin memperluas jaringan jalan.
Hingga saat ini, ujar Anies, 83 persen wilayah di Jakarta sudah terjangkau transportasi umum.
Ia mengaku menargetkan jangkauan akan semakin luas hingga 95 persen wilayah Jakarta.
“Jalur sepedanya sudah terbangun targetnya adalah 500 kilometer jalur sepeda akan terbangun di 2030 totalnya. Kemudian kita berharap trotoar nanti akan terbangun di seluruh Jakarta,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)