ANKARA (Arrahmah.com) – Anggota NATO Turki tidak tertarik untuk menghadapi Rusia jika menyerang Ukraina, meskipun hubungan pertahanan meningkat yang diperkuat oleh penjualan drone bersenjata oleh Ankara ke Kyiv, menurut seorang pejabat senior Turki.
Turki tidak mengoordinasikan langkah-langkah di Ukraina dengan Washington dan bertindak secara independen untuk melindungi kepentingannya sendiri, kata pejabat yang akrab dengan kebijakan luar negeri negara itu, lansir Reuters (9/12/2021).
Keengganan Turki, yang memiliki tentara terbesar kedua di NATO setelah AS, untuk secara militer menentang Rusia sesuai dengan manuver kebijakan luar negeri Presiden Recep Tayyip Erdogan, kata pejabat itu. Dia ingin mempertahankan kepentingan Turki dari Suriah ke Libya dan Kaukasus, konflik di mana Moskow berada di sisi yang berlawanan, menurut pejabat itu.
Kremlin telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Rusia dengan tetangganya, bersama dengan tank, artileri dan alat berat lainnya, yang memicu kekhawatiran Presiden Vladimir Putin akan memerintahkan invasi.
Mengembangkan hubungan industri pertahanan dengan Ukraina memberi Turki pengaruh yang berguna dalam upaya melawan tindakan Rusia di kawasan itu, kata pejabat Turki itu.
Awal pekan ini, Erdogan mengatakan Turki siap untuk menengahi antara Ukraina dan Rusia untuk mencegah eskalasi ketegangan. (haninmazaya/arrahmah.com)