DUBAI (Arrahmah.com) – Kementerian pertahanan Uni Emirat Arab mengatakan pembelian jet tempur Rafale Prancis akan melengkapi kesepakatan yang direncanakan untuk membeli pesawat tempur F-35 Amerika, yang telah melambat karena kekhawatiran Washington atas hubungan Abu Dhabi dengan Cina.
Negara Teluk Arab ini pada Jumat (3/12/2021) memesan 80 Rafale yang dibuat oleh Dassault Aviation dan 12 helikopter militer Caracal yang dibuat oleh Airbus Helicopters dalam kontrak senjata senilai 17 miliar euro ($ 19,2 miliar).
Mayor Jenderal Ibrahim Nasser Al Alawi, komandan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara UEA, mengatakan dalam sebuah pernyataan di kantor berita negara WAM pada Sabtu malam (4/12) bahwa jet Rafale akan menggantikan armada Mirage 2000 buatan Prancis milik UEA.
“Kesepakatan ini tidak dianggap sebagai alternatif untuk kesepakatan F-35 yang akan datang, ini lebih merupakan kesepakatan pelengkap … saat kami mengembangkan kemampuan angkatan udara kami,” kata Alawi, menambahkan bahwa UEA telah beberapa lama mencari untuk menggantikan armada Mirage buatan Prancis.
Penjualan 50 pesawat tempur F-35 buatan Lockheed Martin (LMT.N) ke UEA melambat di tengah kekhawatiran Washington atas hubungan Abu Dhabi dengan China, termasuk penggunaan teknologi 5G Huawei di negara tersebut.
Bulan lalu, seorang pejabat AS mengatakan Amerika Serikat bermaksud untuk melanjutkan penjualan tetapi harus ada pemahaman yang jelas tentang “kewajiban Emirat”.
Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump saat itu setuju untuk menjual jet setelah UEA tahun lalu menjalin hubungan dengan “Israel”. Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan tahun ini akan melanjutkan proyek penjualan tersebut. (Althaf/arrahmah.com)