RABAT (Arrahmah.com) – Ratusan aktivis hak asasi manusia dan warga Maroko memprotes hubungan yang berkembang dengan “Israel”, beberapa hari setelah Menteri Pertahanan “Israel”, Benny Gantz, mengunjungi Rabat.
Front Maroko untuk Mendukung Palestina dan Melawan Normalisasi menyerukan warga Maroko untuk berpartisipasi dalam protes yang diadakan di kota Oujda dan Berkane, Ben Slimane, Beni-Mellal dan Oulad Teima sementara pihak berwenang mencegah acara serupa di ibu kota, Rabat, lansir MEMO (30/11/2021).
Para pengunjuk rasa menyerukan diakhirinya normalisasi dengan “Israel” dan mendukung perjuangan Palestina.
Front Maroko menolak dalam sebuah pernyataan apa yang disebutnya menggunakan “Maroko sebagai kendaraan bagi entitas Zionis [Israel] untuk mencapai proyek ekspansionisnya di Great Maghreb” dan mengutuk kunjungan Gantz ke Rabat.
Ia juga menolak kerja sama apa pun dengan musuh rakyat Palestina, yang dikatakannya “merupakan bahaya yang menghancurkan bagi Maroko dan seluruh wilayah”.
Maroko dan “Israel” menandatangani dua perjanjian di sela-sela kunjungan Gantz, termasuk perjanjian di bidang pertahanan dan yang kedua untuk pembelian senjata dan drone “Israel” oleh Rabat.
Pihak berwenang Maroko mengklaim dimulainya kembali hubungan dengan “Israel” bertujuan untuk melayani kepentingan tertinggi kerajaan sambil menegaskan dukungan berkelanjutan mereka untuk rakyat Palestina. (haninmazaya/arrahmah.com)