(Arrahmah.com) – Dimanakah letak benteng Dzulqarnain yang dikenal sebagai tempat dikurungnya Ya’juj dan Ma’juj? Apakah saat ini sudah ada?
Dalam Fatawa Syabakah Islamiyyah (situs lembaga fatwa yang bermarkas di Doha, Qatar) dijelaskan jawabannya:
فإن سد ذي القرنين لا يزال موجودا إلى الآن ولن يزال كذلك حتى يأتي وعد الله بخروج يأجوج ومأجوج منه بعد أن يجعله الله دكا بعد خروج الدجال ونزول عيسى
Benteng Dzulqarnain telah ada sampai sekarang. Benteng itu tetap kokoh sampai tiba waktu yang Allah janjikan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj dari benteng tersebut. Yaitu setelah Allah hancurkan tembok itu; sesudah kemunculan Dajjal dan setelah turunnya Nabi Isa.
وقد أخبر الرسول صلى الله عليه وسلم أنه فتح منه مثل حلقة على قدر تحليق اجتماع السبابة والإبهام، فقال كما في حديث الصحيحين:
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan bahwa di saat itu, benteng Dzulqarnain terbuka sebesar lingkaran dirham, seperti lingkaran jari telunjuk dan jempol. Sebagaimana Nabi sabdakan dalam hadis di Shahih Bukhori dan Shahih Muslim:
لا إله إلا الله ويل للعرب من شر قد اقترب، فتح اليوم من ردم يأجوج ومأجوج مثل هذه وحلق بأصبعيه الإبهام والتي تليها.
“Laa ilaaha illallah! Celaka bangsa Arab dari keburukan yang telah mendekat. Pada hari ini benteng Ya’juj dan Ma’juj terbuka sebesar ini.”
Beliau melingkarkan jari-jemari dengan jempol.
وأما مكان وجوده فإنه ليس معروفا بالتأكيد الآن، وإنما يذكر بعض الناس أنه وراء الصين ويذكر بعضهم أنه في جورجيا في جبال القوقاز قرب أذربيجان وأرمينية ويدل له أثر مروي عن ابن عباس وقيل إنه في أواخر شمال الأرض وقيل غير ذلك، وقال الألوسي: ولعله قد حال بيننا وبين ذلك الموضع مياه عظيمة،
Adapun tentang letaknya, sampai saat ini tidak bisa diketahui secara pasti. Sebagian orang berpendapat, letaknya di:
– Seberang Cina
– Georgia, tepatnya di pegunungan Kaukakus, berdekatan dengan Azerbaijan.
– Ujung semenanjung timur bumi. Dalilnya adalah riwayat dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma.
– “Bisa jadi tempatnya terpisah dengan kita oleh air yang sangat dalam.” tutur Al-Alusi.
وكلام الألوسي كلام وجيه، فقد يكون مكان السد مغمورا بمياه البحار وقد غمرت قرى كثيرة بالردم أو الحرق واكتشف بعضها ولا يزال البعض الاخر غير معروف بوجه دقيق حتى الآن كموقع إرم ذات العماد.
Pendapat Al-Alusi ini cukup berdasar. Bisa jadi benteng itu tertutupi lautan. Sebagaimana ditemukannya kota-kota yang hancur ditimbun tanah atau terbakar. Sebagian kota itu dapat diketahui namun sebagiannya tidak diketahui secara detail sampai saat ini. Seperti kota tempat tinggalnya kaum yang sangat kuat; Irom (‘Ad).
Wallahua’lam.
Referensi: https://www.islamweb.net/ar/fatwa/53805/
Oeh: Ustadz Ahmad Anshori (Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta/konsultasisyariah.com
(*/Arrahmah.com)