BOGOR (Arrahmah.com) – Mengingat cuaca yang sangat panas pada siang hari, aktivitas pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, selama bulan Ramadhan 1432 Hijriah dilaksanakan pada malam hingga pagi.
“Berdasarkan laporan relawan kami yang ada di Gaza, Ramadhan 2011 ini berlangsung dalam cuaca sangat panas, sehingga kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan fisik dihentikan sementara,” kata Ketua Presidium Organisasi Kegawatdaruratan Kesehatan “Medical Emergency Rescue Committee” (MER-C) Indonesia dr Sarbini Abdul Murad di Bogor, Ahad (7/8/2011) malam.
Mengutip laporan Ketua MER-C Cabang Gaza Abdullah Onim, ia menjelaskan bahwa kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan, baik program pemerintah maupun LSM asing lainnya memilih menghentikan aktivitasnya selama Ramadhan.
“Kecuali kegiatan program pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza. Proses pembangunan struktur RS Indonesia di Jalur Gaza tetap berjalan dengan jadwal kegiatan yang sedikit diubah,” katanya.
Sebelumnya, aktivitas pembangunan RS Indonesia dilakukan di siang hari. Namun, selama bulan Ramadhan kegiatan pembangunan dilakukan di malam hingga pagi hari.
Dikemukakannya beberapa anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan beberapa komponen masyarakat sipil, belum lama ini telah meletakkan batu pertama pembangunan RS Indonesia di Gaza yang telah dirintis relawan MER-C.
Sebelumnya diberitakan, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih menjelaskan pemerintah tetap menyalurkan dana sebesar Rp20miliar, namun bukan untuk rumah sakit baru, karena berdasarkan informasi pemerintah Palestina sedang ada sebuah RS yang sedang dibangun.
“Kita meminta satu lantai tepatnya lantai lima untuk dibangun ‘cardiac centre’ yang diberi nama Indonesia,” kata Menkes. (ans/arrahmah.com)